Kamis 02 Mar 2023 23:58 WIB

Adaro Kantongi Laba Bersih 3 Miliar Dolar AS

Perolehan laba ini naik 140 persen dari realisasi laba tahun 2021 sebesar 1,2 miliar

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Presiden Direktur Adaro Garibaldi Thohir menjelaskan kinerja keuangan tahun 2022 merupakan terbaik sepanjang sejarah perusahaan. (ilustrasi).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Presiden Direktur Adaro Garibaldi Thohir menjelaskan kinerja keuangan tahun 2022 merupakan terbaik sepanjang sejarah perusahaan. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Adaro Energy Indonesia Tbk pada tahun 2022 berhasil mengantongi laba bersih sebesar 3,01 miliar dolar AS. Perolehan laba ini naik 140 persen dari realisasi laba tahun 2021 sebesar 1,2 miliar dolar AS.

Presiden Direktur Adaro Garibaldi Thohir menjelaskan kinerja keuangan tahun 2022 merupakan terbaik sepanjang sejarah perusahaan. Hal ini tidak lepas dari pertumbuhan penjualan dan tingginya permintaan batu bara. Kondisi keuangan didukung juga dengan kenaikan harga komoditas.

Baca Juga

"Adaro sukses mencatat rekor kinerja tertinggi dalam tahun yang mengejutkan untuk industri ini. Pendapatan naik lebih dua kali lipat menjadi 8,1 miliar dolar AS berkat operasi yang baik dan efisien, serta dukungan dari kenaikan harga jual untuk produk-produk kami," ujar Garibaldi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (2/3/2023).

Garibaldi merinci perolehan laba ini didukung dari pendapatan perusahaan yang juga tumbuh hingga 103 persen dari 3,9 miliar dolar AS pada tahun 2021 menjadi 8,1 miliar dolar AS pada tahun 2022. Pertumbuhan pendapatan ini diperoleh dari total volume penjualan batu bara perusahaan yang mencapai 61,34 juta ton atau tumbuh 19 persen dari realisasi volume penjualan tahun 2021.

Garibaldi tak menampik kenaikan pendapatan juga ditopang oleh tingginya harga batu bara dunia saat ini. Faktor cuaca, kendala suplai dan peristiwa geopolitik menyebabkan harga bertahan pada level yang tinggi dan dengan demikian mendukung kenaikan harga jual produk perusahaan.

Tak hanya kenaikan harga batu bara termal saja, harga batu bara metalurgi juga mengalami kenaikan sehingga menopang porsi pendapatan perusahaan sebesar 11 persen dari total pendapatan perusahaan.

"Porsi pendapatan dari batu bara metalurgi diperkirakan akan terus meningkat karena volume produksi juga akan terus meningkat," ujar Garibaldi.

Pada tahun ini Garibaldi optimistis perusahaan tetap akan mencatatkan kinerja keuangan yang positif dengan target penjualan batu bara di angka 62-64 juta ton.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement