REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak 49 ternak unggas di RT 05 RW 04, Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mati mendadak dalam satu pekan. Hasil pemeriksaan sampel di Balai Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat menunjukkan ternak unggas mati akibat penyakit flu burung.
Kabid Pertanian Dinas Pangan dan Pertanian Kota Cimahi Mita Mustikasari mengatakan dinas telah menerima laporan puluhan ternak unggas yang mati mendadak. Sejumlah petugas diterjunkan untuk mengecek sampel ternak unggas yang mati.
"Laporan dalam satu pekan terjadi kematian sekitar 49 (ternak) unggas," ujarnya, Kamis (2/3/2023).
Ia mengatakan, puluhan ternak unggas dikuburkan terlebih dahulu. Tidak lama berselang ia mengatakan hasil pemeriksaan di laboratorium menunjukkan positif flu burung.
"Hasilnya positif AI berarti di situ sudah terjadi penyakit flu burung," katanya.
Mita mengatakan petugas pun melakukan pembersihan dan disinfektan lokasi lingkungan termasuk para pemilik ternak unggas. Ia mengatakan dinas sedang membuat surat edaran terkait dengan kewaspadaan flu burung.
Penyebab munculnya flu burung, ia menduga karena faktor cuaca. Hasil keterangan dari para peternak didapati informasi tidak ada ternak unggas didatangkan dari luar Kota Cimahi.
Kondisi tersebut berbeda dengan kasus flu burung tahun 2017 yang terjadi karena terdapat ternak unggas yang didatangkan dari luar daerah. "Kalau yang sekarang, kemungkinan besar dipengaruhi kondisi cuaca yang tidak menentu," katanya.
Mita menambahkan akan melakukan vaksinasi flu burung secara massal dan ditargetkan secepatnya dimulai. Petugas tengah memproses pengadaan vaksin yang diperkirakan sebanyak 600 dosis.
"Kita akan lakukan vaksinasi di 15 kelurahan di Kota Cimahi," katanya.