Rabu 01 Mar 2023 17:45 WIB

Perjalanan Sepatu Bekas untuk Daur Ulang Berakhir di Pasar Thrifting

Reuters menemukan sepatu donasi yang mestinya didaur ulang diekspor ke Indonesia..

Red: Yogi Ardhi

Reporter Reuters Joe Brock menawar harga sepatu miliknya sendiri di toko sepatu bekas di Jakarta, Indonesia, (1/11/2022). (FOTO : REUTERS/Yuddy Cahya Budiman)

Suasana pasar barang bekas Batam. Kepulauan Riau, (4/8/2022). (FOTO : REUTERS/JOE BROCK)

Deretan sepatu bekas di pasar barang bekas Batam. Kepulauan Riau, (4/8/2022). (FOTO : REUTERS/JOE BROCK)

Seorang pekerja menyortir sepatu bekas di gudang milik Yok Impex, Singapura, (6/1/2023). (FOTO : REUTERS/Joseph Campbell)

Deretan sepatu bekas di pasar barang bekas Batam. Kepulauan Riau, (4/8/2022). (FOTO : REUTERS/JOE BROCK)

Reporter Reuters Joe Brock menunjukan alat pelacak yang dipasang di dalam sepatu yang dibelinya di pasar thrifting Jakarta, Indonesia, (1/11/ 2022). (FOTO : REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program daur ulang Singapura sepatu kets Singapura dihadapkan pada skandal yang tidak sedap. Program ini sedianya mendaur ulang sepatu kets, dan alas kaki lain berbagan karet menjadi lapisan semacam sponge yang digunakan di lintasan lari dan taman kota. 

Program ini diinisiasi oleh pemerintah Singapura dan perusahaan kimia asal Amerika Serikat, Dow Incorporation. Skandal ini terkuak setelah kantor berita Reuters melakukan investigasi. Kantor berita internasional ini mendonasikan 11 pasang sepatu bekas yang telah dipasangi alat pelacak tersembunyi.

Belakangan diketahui sepatu-sepatu tersebut diekspor melalui perusahaan eksportir barang bekas Singapura, Yok Impex Pte Ltd.

Yok Impex merupakan perusahaan yang disewa oleh perusahaan pengelolaan limbah besar asal Jerman ALBA Group melalui Alba-WH yang terlibat dalam program daur ulang ini. Tugas Yok Impex mengambil sepatu dari tempat sumbangan untuk dikirim ke gudang lokal Alba WH tadi. Namun sepatu itu tidak pernah sampai ke gudang dan malah berakhir di toko thrifting alias toko barang bekas.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement