REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Twitter dikabarkan menawarkan insentif untuk menarik minat pengiklan. Charged Retail mengutip dari Reuters, Senin (5/12/2022), Twitter sudah mengirimkan email kepada biro iklan pada Kamis pekan lalu untuk menawarkan insentif demi meningkatkan pengeluaran mereka di platform.
Hal tersebut juga sebagai bagian dari upaya untuk mendorong pendapatan Twitter. Khususnya setelah banyak perusahaan menarik diri dari platform tersebut setelah Elon Musk mengambil kendali.
Berdasarkan email tersebut, tawaran itu menjadi insentif pengiklan terbesar yang pernah ada di Twitter. Pengiklan yang berbasis di Amerika Serikat yang membukukan 500 ribu dolar AS dalam pembelanjaan tambahan akan memenuhi syarat agar pembelanjaan mereka dicocokkan dengan nilai tambah 100 persen hingga maksimal 1 juta dolar AS.
Seorang reporter dari Platformer News pada Sabtu pekan lalu mengungkapkan Amazon berencana untuk melanjutkan iklan di Twitter. Nilai iklan tersebut sekitar 100 juta dolar AS per tahun.
Langkah tersebut akan dilakukan setelah perubahan keamanan pada platform iklan perusahaan. Salah seorang sumber lain juga mengatakan kepada Reuters bahwa Amazon tidak pernah berhenti beriklan di Twitter.
Musk juga pernah mengumumkan bahwa Apple adalah pengiklan terbesar di Twitter. Bloomberg mengabarkan, Musk menyebutkan Apple sepenuhnya melanjutkan periklanan di platform Twitter.