REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Jago akan terus menggenjot penyaluran pembiayaan melalui kemitraan. Hingga saat ini, Bank Jago telah berkolaborasi dengan lebih dari 30 institusi yang berasal dari berbagai sektor
"Saat ini Bank Jago fokus ke pembiayaan yang sifatnya partnership," kata Compliance Director and Corporate Secretary Bank Jago Tjit Siat Fun, Kamis (23/2/2023).
Tjit mengakui, kolaborasi dengan mitra adalah strategi yang bisa diperhitungkan untuk masuk ke bisnis digital. Dari sisi manajemen risiko, menurut Tjit, cara ini juga terbilang lebih aman.
Di sisi lain, Tjit menegaskan, Bank Jago cukup selektif dalam memilih mitra. Bank dengan kode emiten ARTO ini memiliki sejumlah kriteria yang harus dipertimbangkan termasuk memperhatikan rekam jejak calon mitra.
Saat ini Bank Jago telah bermitra dengan berbagai perusahaan mulai dari startup digital, multifinance, hingga institusi keuangan digital lainnya. Bank digital ini telah menyalurkan pembiayaan ke sektor produktif maupun konsumer.
Pinjaman tersebut disalurkan dengan beberapa skema diantaranya melalui pembiayaan bersama atau joint financing. Penyaluran juga bisa dilakukan melalui channeling untuk kebutuhan wirausaha ataupun individu.
Dengan model bisnis yang mengandalkan teknologi dan kemitraan di dalam ekosistem, pertumbuhan kredit Bank Jago naik berkali lipat. Per Desember 2022, outstanding penyaluran kredit dan pembiayaan syariah Bank Jago mencapai Rp 9,3 triliun (tidak diaudit), meningkat signifikan dari Rp 285 miliar Per Desember 2019.