Jumat 17 Feb 2023 23:39 WIB

SIG: Jaringan Ekstensif Kunci Kelancaran Pengiriman Bahan Bangunan

Jaringan berkontribusi pada efisiensi biaya logistik untuk peningkatan profitabilitas

 PT Semen Indonesia (Persero) Tbk siap mempertahankan dominasi pasar melalui optimalisasi fasilitas produksi dan penguatan jaringan distribusi.
Foto: SIG
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk siap mempertahankan dominasi pasar melalui optimalisasi fasilitas produksi dan penguatan jaringan distribusi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Supply Chain PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) Adi Munandir menilai, fasilitas produksi dan jaringan distribusi yang ekstensif merupakan kunci untuk memastikan kelancaran pasokan dan kecepatan pengiriman bahan bangunan ke berbagai wilayah di Indonesia.

"Ini juga sekaligus berkontribusi pada efisiensi biaya logistik untuk peningkatan profitabilitas," ujar Adi dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat.

Pada 2023, industri semen nasional masih dibayangi tantangan besar, mulai dari pasar yang kompetitif dan kelebihan pasokan, perlambatan pertumbuhan permintaan semen yang masih didominasi sektor ritel, serta tingginya biaya energi.

Sebagai perusahaan penyedia solusi bahan bangunan terdepan di regional, lanjut Adi,SIG siap mempertahankan dominasi pasar melalui optimalisasi fasilitas produksi dan penguatan jaringan distribusi.

"Pasca integrasi dengan Semen Baturaja pada Desember 2022 lalu, kini SIG memiliki pabrik semen terintegrasi di sembilan lokasi, pabrik pengemasan di 31 lokasi, tujuhpabrik penggilingan semen, 40 pelabuhan, serta didukung 460 distributor, baik di Indonesia maupun di Vietnam (TLCC), dan 70 ribu toko retail di Indonesia," kata Adi.

Lebih lanjut, SIG memiliki jaringan distribusi dan transportasi terluas di Indonesia untuk industri semen dengan mengelola lebih dari 1.200 jalur transportasi darat dan lebih dari 100 jalur transportasi laut yang menjadi salah satu aset terbesar SIG.

Apalagi, PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (Semen Baturaja) turut bergabung ke dalam SIG dan akan memperkuat jalur distribusi di Sumatra yang merupakan pasar terbesar kedua di Indonesia.

"Untuk efisiensi jaringan logistik, SIG juga menerapkan model bisnis logistik terkonsolidasi (cargo consolidator). Model bisnis ini membantu perusahaan melakukan optimalisasi armada agar distribusi lebih fleksibel dan mencapai efisiensi dari peningkatan utilisasi," ujar Adi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement