Selasa 14 Feb 2023 16:50 WIB

Tekan Inflasi, Sleman Gelar Pasar Murah Komoditas Pangan di 17 Titik

Pasar murah ini diselenggarakan mulai 14 hingga 21 Februari 2023.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Yusuf Assidiq
Kegiatan pasar murah di Kabupaten Sleman, DIY.
Foto: Febrianto Adi Saputro
Kegiatan pasar murah di Kabupaten Sleman, DIY.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Sleman bersama Bulog setempat menyelenggarakan pasar murah secara masif di 17 kapanewon yang berada di wilayah Sleman. Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, bersama TPID Sleman dan Bulog melakukan tinjauan secara langsung di lokasi pertama penyelenggaraan pasar murah yaitu kantor Kapanewon Depok, Selasa (14/2/2023).

"Kegiatan pasar murah di wilayah Sleman diselenggarakan di beberapa lokasi dengan tujuan untuk menekan inflasi daerah. Pada hari ini, pasar murah diawali di kantor Kapanewon Depok, Ngaglik, dan Prambanan," kata Kustini. Pasar murah ini diselenggarakan mulai 14 hingga 21 Februari 2023 di lokasi yang berbeda.

Kustini menjelaskan Pemkab Sleman bekerja sama dengan Bulog menyediakan berbagai komoditas dalam program pasar murah tersebut. Adapun komoditas yang tersedia yaitu beras medium, beras premium, gula, minyak goreng curah kemasan, minyak goreng premium, dan tepung terigu.

Sementara itu, Pimpinan Perum Bulog Kantor Wilayah Yogyakarta, Muhammad Attar Rizal mengatakan, dalam program pasar murah ini menyiapkan 10 ton beras ditambah komoditas lain untuk lokasi Kapanewon Depok. Sementara di Prambanan dan Ngaglik disediakan tujuh ton beras.

Adapun secara keseluruhan jumlah beras yang disiapkan untuk rangkaian pasar murah ini sebanyak 120 ton. "Untuk seluruhnya (lokasi pasar murah) ada 120 ton beras di 17 titik. Insya Allah semua berjalan dengan baik," ujarnya.

Lebih lanjut Attar mengatakan persediaan beras yang ada di Bulog relatif aman untuk menghadapi bulan puasa dan Idul Fitri. Stok beras juga akan terus bertambah seiring adanya panen.

Dalam pasar murah ini ditetapkan syarat bagi konsumen atau pembeli yang datang. Di antaranya diharuskan ber-KTP Sleman dan pembatasan maksimal pembelian komoditas per orang yaitu untuk beras medium 10 kg, beras premium 20 kg, gula lima kg, minyak goreng curah kemasan dua liter, minyak goreng premium lima liter, dan tepung terigu lima kg.

Usai melakukan peninjauan pasar murah di Kapanewon Depok, bupati bersama dengan Plh Wakapolresta Sleman AKBP Darno, Kajari Sleman Widagdo, Dandim Sleman Letkol Arm Danny AP Girsang, serta Bagian Perekonomian Setda Sleman dan Disperindag Sleman, melanjutkan tinjauan di dua lokasi pasar yaitu Pasar Colombo dan Pasar Prambanan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement