REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai upaya dukungan BUMN Pangan ID FOOD terhadap gerakan kemandirian ekonomi yang dicanangkan Nahdlatul Ulama (NU), Holding Pangan ID FOOD mengusung konsep toko grosir bersama NU. Direktur Komersial Holding Pangan ID FOOD Ardiansyah Chaniago mengatakan BUMNU berkonsep grosir telah dilandasi survei sekitar 6.500 warga sekitar untuk mengetahui sebenarnya keinginan warga.
Ardiansyah menyampaikan salah satu wujud hasil survei untuk memudahkan masyarakat membeli produk, one stop shopping, konsepnya adalah konsep grosir, untung banyak belanja di BUMNU, konsep BUMNU grosir berbeda dengan toko retail lainnya karena barang yang dijual dapat dijual kembali oleh pembeli atau pedagang.
"Diharapkan dapat membantu dan menyejahterakan warga dan meningkatkan perekonomian lokal. Untung banyak belanja di BUMNU. Jadi di BUMNU grosir, konsepnya dapat jual satuan hingga layanan pembelian puluhan karton komoditas pangan," ujar Ardiansyah dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (6/2/2023).
Ardiansyah melanjutkan, ID FOOD bersama NU akan menggandeng UMKM, toko grosir ini nantinya akan mengakomodir UMKM yang ada di Jember.
"Hari ini bersama NU, Pemda setempat dan sinergi BUMN lainnya dilakukan peninjauan kesiapan toko BUMNU grosir, ada 1000 macam produk yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan warga dan toko grosir ini siap menyambut warga," lanjut Ardiansyah.
Untuk mempersiapkan operasional BUMNU grosir ini, Ardiansyah menyampaikan, ID FOOD telah menyiapkan pasokan pangan untuk BUMNU grosir di Jember, Jawa Timur. Beberapa komoditas pangan seperti beras, minyak goreng, gula, kebutuhan pangan daging sapi, ayam, ikan dan kebutuhan pokok lainnya di pasok ID FOOD melalui gerakan kemandirian ekonomi BUMNU yang merupakan bagian dari rangkaian Harlah satu abad NU.
“Pasokan pangan ID FOOD telah disiapkan dan tersedia di BUMNU Jember,” ucap Ardiansyah.