Ahad 05 Feb 2023 01:41 WIB

Data Pekerjaan di AS Positif, Harga Minyak Anjlok Hampir 3 Persen

Harga minyak dunia jatuh ke titik terendah dalam tiga pekan terakhir.

Seorang fotografer mengambil gambar ladang minyak Khurais selama tur untuk wartawan, Riyadh, Arab Saudi, 28 Juni 2021. Harga minyak dunia jatuh ke titik terendah dalam tiga pekan terakhir.
Foto: AP Photo/Amr Nabil
Seorang fotografer mengambil gambar ladang minyak Khurais selama tur untuk wartawan, Riyadh, Arab Saudi, 28 Juni 2021. Harga minyak dunia jatuh ke titik terendah dalam tiga pekan terakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Harga minyak dunia jatuh ke titik terendah dalam tiga pekan terakhir. Hal itu terjadi setelah adanya laporan terkait ketenagakerjaan di Amerika Serikat (AS) yang memicu potensi adanya kenaikan suku bunga. 

Dikutip dari Reuters, Sabtu (4/2/2023), minyak mentah jenis Brent turun ke level 79,94 dolar AS per barel terendah sejak 11 Januari 2023. Sementara, minyak mentah WTI berada di level 73,39 dolar AS per barel, terendah sejak 5 Januari 2023. Brent turun 7,8 persen pekan ini dan WTI turun 7,9 persen.

Baca Juga

Pertumbuhan pekerjaan di AS melesat pada Januari 2023. Akan tetapi moderasi lebih lanjut dalam kenaikan upah seharusnya memberikan kenyamanan bagi bank sentral AS Federal Reserve dalam perjuangannya melawan inflasi.

"Pasar tidak dapat memutuskan apakah harus gugup tentang resesi atau lebih khawatir tentang Federal Reserve yang agresif dengan suku bunga," kata Analis Price Futures Group Phil Flynn.

Bank sentral AS mulai memperlambat tingkat kenaikan suku bunga yang lebih ringan daripada tahun lalu. Tetapi, pembuat kebijakan juga memproyeksikan bahwa peningkatan berkelanjutan dalam biaya pinjaman akan diperlukan.

Kenaikan suku bunga pada 2023 kemungkinan akan membebani ekonomi AS dan Eropa, meningkatkan kekhawatiran perlambatan ekonomi yang kemungkinan besar akan mengurangi permintaan minyak mentah global. Hal ini diungkapkan analis pasar di Phillip Nova, Priyanka Sachdeva.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement