REPUBLIKA.CO.ID, MOSCOW -- Pemerintah Rusia mengadopsi standar halal nasional pertama untuk meningkatkan ekspor makanan ke negara-negara Muslim. Dikutip dari All About Fedd, Kamis (2/2/2022), aturan baru tersebut akan berlaku dalam dua tahap yaitu pada 1 Maret dan 1 Juli 2023.
Kepala Departemen Halal Organisasi Kualitas Makanan Rusia Roskachestvo, Marat Nizamov mengatakan tersebut dipastikan akan menjadi dasar sistem standardisasi halal Rusia. Sistem tersebut nantinya akan meningkatkan kualitas produk dan layanan halal dengan menjamin persaingan yang adil untuk produk halal buatan Rusia.
Selama tiga tahun terakhir, Rusia berhasil menggandakan ekspor produk yang memenuhi standar halal. Keuntungan ekspor halal juga meningkat pada tahun-tahun sebelumnya.
Selain itu juga banyak perusahaan Rusia telah lulus sertifikasi untuk mulai memproduksi makanan berlabel halal. Pengawas Hewam Rusia Rosselhoznadzor memperkirakan pangsa produk halal di pasar makanan Rusia pada 2022 mendekati 10 persen dan produk halal menyumbang 35 persen dari ekspor daging global.
"Arab Saudi adalah pasar penjualan terbesar di dunia, membeli daging halal rata-rata senilai 1,2 miliar dolar AS per tahun. Selama tiga tahun terakhir, Rusia telah berhasil menggandakan ekspor produk yang memenuhi standar halal,” kata Kepala Roskachestvo Maxim Protasov.
Protasov menuturkan, pada 2021, Rusia memasok produk halal senilai 180 juta dolar AS ke negara-negara Teluk Persia saja. Importir terbesar adalah Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
Pada saat yang sama, Rusia tidak berencana membatasi ekspornya ke negara-negara Timur Tengah. Pada 2024, ekspor halal Rusia ke negara-negara Arab mencapai 400 juta dolar AS dan pada tahun 2030 hingga 700 juta dolar AS.
Saat ini, pasar global makanan halal diperkirakan mendekati dua triliun dolar AS. Lalu pada 2024, angka tersebuy diperkirakan bisa mencapai 3,5 triliun dolar AS dan pada 2025, 20 persen dari semua makanan di pasar global cenderung halal.
Selain itu, pakan halal juga menjadi populer. Beberapa pabrik pakan Rusia juga beralih ke pembuatan pakan sesuai dengan standar Muslim.
Misalnya, pabrik pakan ternak Orenburg meluncurkan lini produksi pakan halal tidak hanya untuk memenuhi permintaan pelanggan lokal tetapi juga mengekspor pakan ke Tajikistan. Saat ini, beberapa perusahaan Rusia yang memproduksi pakan halal menekankan bahwa pakan tersebut tidak mengandung antibiotik dan kedelai.
Beberapa pelanggan non Muslim di Rusia diyakini memilih makanan halal sebagai produk berkualitas premium. Hal tersebut dikarenakan kekhawatiran tentang penggunaan luas antibiotik dalam pakan di industri peternakan Rusia.