Kamis 02 Feb 2023 11:45 WIB

Erick Thohir: Inovasi Pastikan Keseimbangan Ekonomi Terjadi 

Erick menilai, pertumbuhan ekonomi tak bisa terus mengandalkan SDA.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan sambutan pada Mandiri Investment Forum 2023 di Jakarta, Rabu (1/2/2023). Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tak bisa terus mengandalkan sumber daya alam (SDA) ke depan.
Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan sambutan pada Mandiri Investment Forum 2023 di Jakarta, Rabu (1/2/2023). Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tak bisa terus mengandalkan sumber daya alam (SDA) ke depan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tak bisa terus mengandalkan sumber daya alam (SDA) ke depan. Erick menilai, knowledge-based economy harus menjadi tumpuan dalam perekonomian bangsa ke depan.

"Merdeka saja tidak cukup. Kita juga harus berdaulat untuk mewujudkan Indonesia emas 2045. Generasi muda sekarang juga harus terus berusaha dan berinovasi, apalagi dengan segala kemudahan yang ada," ujar pria kelahiran Jakarta tersebut melalui akun Instagram, @erickthohir pada Kamis (2/2/2023).

Baca Juga

Erick menyampaikan, pertumbuhan ekonomi ke depan akan sangat dipengaruhi kemampuan manusia dalam menciptakan hilirisasi, industrialisasi, ekonomi digital, hingga industri kreatif. Generasi muda, lanjut Erick, akan menjadi penentu kemajuan Indonesia di masa yang akan datang. 

"Semua itu tidak akan jadi apa-apa kalau kita tidak mengolahnya, kita harus bisa beradaptasi dengan perubahan ini, bukan hanya mengeluh, dan inovasi itu harus menjadi bagian kita memastikan keseimbangan ekonomi terjadi," ucap Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) tersebut. 

Erick mengajak generasi muda Indonesia mempersiapkan diri dalam menghadapi setiap tantangan. Peningkatan kemampuan yang selaras dengan kebutuhan zaman menjadi sebuah keharusan. 

"Harus mulai benar-benar mempersiapkan diri, jangan sampai perjuangan bangsa kita di 1928,  ketika pemuda-pemudi Indonesia bilang berbangsa satu, lalu kemerdekaan Indonesia pada 1945, artinya siap tidak kita bersaing, siap tidak kita menang melawan negara-negara lain di dunia," kata Erick.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement