Kamis 19 Jan 2023 14:10 WIB

Pencalonan Erick Jadi Ketum PSSI, Dinilai Momentum Merombak Sepak Bola Indonesia

Bos Persebaya secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap Menteri BUMN

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Gita Amanda
Bos Persebaya sekaligus mantan Presiden klub Persebaya Surabaya Azrul Ananda menilai jika Erick Thohir terpilih sebagai ketua umum (Ketum) PSSI yang baru adalah momen yang pas untuk merombak dunia sepakbola di Indonesia. (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
Bos Persebaya sekaligus mantan Presiden klub Persebaya Surabaya Azrul Ananda menilai jika Erick Thohir terpilih sebagai ketua umum (Ketum) PSSI yang baru adalah momen yang pas untuk merombak dunia sepakbola di Indonesia. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Bos Persebaya sekaligus mantan Presiden klub Persebaya Surabaya Azrul Ananda menilai jika Erick Thohir terpilih sebagai ketua umum (Ketum) PSSI yang baru adalah momen yang pas untuk merombak dunia sepakbola di Indonesia.

"Karena momennya adalah sekarang, ini adalah momen terbaik, terbesar untuk melakukan perubahan di sepakbola nasional," kata Azrul di balaikota Solo, Kamis, (19/1/2023).

Baca Juga

Oleh karena itu, Azrul secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap Menteri BUMN sebagai ketum PSSI yang baru periode 2023-2027. Pasalnya, ia menilai Erick adalah sosok yang ideal untuk momentum yang ada guna mereformasi dunia persepakbolaan nasional.

"Kami dari Persebaya mendukung Bang Erick untuk menjadi ketua umum yang baru dan membawa perubahan sepakbola. Kalau momen ini lewat mungkin masa depan sepakbola akan suram. Perlu diingat momen ini muncul karena tragedi mengakibatkan 135 orang meninggal. Jangan sampai tragedi itu menjadi sia-sia," tegasnya.

Selain itu, Azrul mengaku sudah berkomunikasi dengan Erick Thohir. Bahkan, ia mengatakan dirinya diminta maju sebagai Exco PSSI. "Bang Erick juga meminta saya untuk maju sebagai Exco," katanya.

Azrul pun mengaku sudah kenal lama dengan Erick Thohir sejak dirinya bergelut di dunia Basket. Ia mengatakan saat diskusi pertamanya dengan Erick Thohir banyak obrolan tentang masa depan dunia sepakbola Indonesia.

"Waktu itu diskusi, kita sama-sama dari industri olahraga, kita sama-sama dari background yang serupa. Kita diskusi bagaimana sepak bola ke depan," ungkap dia

Oleh sebab itu, Azrul menegaskan bahwa jika dirinya dianggap dapat berguna untuk menjembatani perubahan di dunia persepakbolaan dia siap. Namun, jika dinilai tidak ia mengatakan tidak akan mengambil posisi sebagai Ecxo.

"Saya sampaikan ke teman-teman sesama klub juga bahwa kalau saya dianggap bisa bermanfaat dianggap berguna, saya juga ingin untuk ikut membantu perubahan itu, tapi kalau saya kalau tidak bisa bermanfaat dan berguna jangan, tapi temen-temen bilang nggak Azrul kami rasa kamu bisa bermanfaat bagi sepakbola jadi tolong ajukan suratnya, jadi saya ajukan suratnya," pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement