Selasa 17 Jan 2023 19:46 WIB

BI: GNPIP 2022 Lakukan Operasi Pasar Murah di 2.638 Titik

Sarana Produksi Pertanian yang dilakukan GNPIP memakan dana Rp 32,21 miliar.

Universitas Gadjah Mada (UGM) memberikan Anugerah Hamengku Buwono IX tahun 2022 kepada Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo. Penghargaan ini diserahkan oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam perayaan Dies Natalis ke-73 UGM yang diselenggarakan Senin (19/12).
Foto: BI
Universitas Gadjah Mada (UGM) memberikan Anugerah Hamengku Buwono IX tahun 2022 kepada Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo. Penghargaan ini diserahkan oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam perayaan Dies Natalis ke-73 UGM yang diselenggarakan Senin (19/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) melaporkan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) melakukan operasi pasar murah di 2.638 titik dalam 46 Kantor Perwakilan dalam Negeri (KPwDN) BI pada tahun 2022

"GNPIP di provinsi, kabupaten, kota, dan seluruh 46 kantor BI terus melakukan pengendalian inflasi pangan di tahun 2022," kata Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam Rakornas Kepala Daerah dan Forkopimda tahun 2023 yang dipantau secara daring di Jakarta, Selasa (17/1/2023).

Baca Juga

Selain itu, GNPIP turut melakukan 63 kerja sama antar daerah di 25 KPwDN BI, 75 program subsidi ongkos angkut di 32 KPwDN BI, gerakan tanam cabai sebanyak 2,39 juta polybag di 46 KPwDN BI, serta replikasi bisnis model sebanyak 86 program di 34 KPwDN BI.

Lalu, terdapat pula pemberian Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) Alat Mesin Pertanian (Alsintan) dan Sarana Produksi Pertanian (Saprotan) yang dilakukan GNPIP sebesar Rp 32,21 miliar di 45 KPwDN BI, 48 program digitalisasi di 40 KPwDN, serta pelaksanaan 152 High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di 33 KPwDN BI.

Ia menegaskan ke depannya pengendalian inflasi, khususnya pangan di berbagai daerah terus digencarkan melalui GNPIP, TPID, maupun Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP).

TPIP, TPID, dan GNPIP menjadi sangat penting lantaran kerja sama antar daerah dalam optimalisasi, fasilitasi, serta distribusi pangan diperlukan saat kondisi seperti saat ini.

Infrastruktur, ketahanan komoditas hortikultura, serta penguatan koordinasi dan komunikasi pun turut menjadi hal yang diperlukan untuk menekan inflasi.

Berbagai langkah tersebut, lanjut Perry, dilakukan agar kesejahteraan rakyat, daya beli, dan pertumbuhan ekonomi terus meningkat.

"Oleh karena itu sekali lagi mari kita jaga 2023 dengan optimis dan waspada. Mari kita dorong pertumbuhan ekonomi dan kendalikan inflasi," ungkapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement