Selasa 17 Jan 2023 10:03 WIB

World Economic Forum Dihantui Bayang Bayang Krisis

Kondisi ekonomi saat ini menambah keyakinan pelaku usaha tentang resesi global.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolandha
World Economic Forum di Davos, Swiss.
Foto: AP Photo/Markus Schreiber
World Economic Forum di Davos, Swiss.

REPUBLIKA.CO.ID, DAVOS -- Pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi World Economic Forum di Davos, Swis dibayangi oleh resesi global. Hal ini menjadi pembahasan penting dalam pertemuan negara negara di dunia dalam membahas ekonomi global.

Diberitakan Reuters, Direktur Pelaksana WEF, Saadia Zahidi menjelaskan survey yang dilakukan WEF pada tahun ini menunjukan dua pertiga dari ekonom sektor swasta maupun publik yakin akan terjadinya resesi ekonomi global. Apalagi didukung kondisi kenaikan inflasi yang tinggi, pertembuhan ekonomi yang rendah, utang yang semakin meningkat dan investasi yang seret.

Baca Juga

"Kondisi ekonomi hari ini seperti inflasi, pertumbuhan ekonomi dan realisasi investasi yang menurun menambah keyakinan pelaku ekonomi yakin adanya resesi global," ujar Zahidi, Selasa (17/1/2023).

Zaihidi menambahkan inflasi pada tahun ini berkisar 5 persen, bahkan 57 persen untuk eropa. Mengingat dampak kenaikan harga energi dan adanya kenaikan suku bunga yang dilakukan oleh The Fed. Perang Rusia Ukraina juga masih berlanjut dan menjadi pengaruh besar terhadap perekonomian global.

Mayoritas ekonom melihat pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut di Eropa dan Amerika Serikat (masing-masing 59 persen dan 55 persen), dengan pembuat kebijakan terperangkap di antara risiko pengetatan terlalu banyak atau terlalu sedikit.

Wakil Kepala Eksekutif Logistik Global DP World Yuvraj Narayan menjelaskan adanya penurunan permintaan di sektor logistik dan juga menurunya supply. "Ada banyak kendala yang dipaksakan. Pihak berkepentingan perlu mencari solusi yang tepat," ujar Yuvraj.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement