REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Presiden Joko Widodo dinilai berhasil memulihkan ekonomi Indonesia dalam waktu cepat setelah dihantam pandemi Covid-19 dua tahun kemarin. Beragam program dan kebijakan yang direalisasikan Jokowi dinilai mampu menjaga ekonomi Indonesia berada pada tren positif.
Bahkan membaiknya ekonomi Indonesia ini diakui oleh Anggota Komisi XI DPR RI Putri Komaruddin. Menurut Putri, Indonesia memiliki modal kuat untuk mencapai target yang direncanakan oleh Presiden Jokowi di tahun 2045 mendatang.
“Kita punya modal yang kuat untuk terus optimis menjaga tren pertumbuhan ekonomi positif dan capai target di tahun 2045 nanti,” kata Putri kepada wartawan, Ahad (15/1/2023).
Dikatakan Putri, kerja keras Presiden yang dibantu oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan para menteri lainnya menjadikan Indonesia salah satu negara yang baik dalam ekonomi disaat negara-negara lain mengalami goncangan kuat. Di tahun 2022 kemarin, ekonomi Indonesia berada di angka 5,7 persen seperti target Presiden Jokowi.
“Memang kemarin ekonomi kita sempat terkoreksi karena pandemi. Namun, kepiawaian bapak Presiden Menko Perekonomian selaku Ketua Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) berhasil membawa ekonomi kita ke jalur pemulihan yang tepat dan tumbuh konsisten di kisaran 5 persen selama beberapa kuartal terakhir,” ujarnya.
Membaiknya ekonomi Indonesia ini menjadi landasan kuat pemerintah dalam menghadapi ancaman resesi ekonomi di tahun 2023 ini. “Bahkan, ekonomi kita diprediksi mampu tumbuh 5,2 persen pada tahun 2022, ini menjadi titik terang di tengah ekonomi global yang diperkirakan akan suram,” ujarnya.
Dijelaskan politisi Partai Golkar itu, keberhasilan pemerintah dalam menjaga ekonomi Indonesia agar tetap kuat tidak terlepas dari kerja sama dengan DPR-RI yang ikut berpartisipasi dalam mengesahkan beberapa produk UU dalam penguatan ekonomi bangsa, seperti UU Cipta Kerja hingga pada kebijakan fiskal dan moneter.
“Optimisme ini tentu tidak terlepas dari upaya reformasi struktural yang ditempuh pemerintah dan DPR melalui UU Cipta Kerja, UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan, UU Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, dan UU Penguatan dan Pengembangan Sektor Keuangan, sebagai landasan penguat sektor investasi, kebijakan fiskal dan moneter, serta sektor keuangan dalam jangka panjang,” jelasnya.
“Ini juga didukung dengan pembangunan infrastruktur dan SDM untuk meningkatkan daya saing dan produktivitas nasional,” tambahnya.
Atas dasar itu, Putri meyakini betul Indonesia akan menjadi kekuatan utama di kawasan ASEAN, dan itu bisa menjadikan I done dia sebagai negara penentu arah kebijakan dalam menstabilkan perekonomian global ke depan.
“Pastinya optimisme ini akan semakin diperkuat lewat Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun ini. Dimana, kita bisa menentukan arah kebijakan kawasan dan menjadikan ASEAN sebagai jangkar stabilitas perekonomian global,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, Pertumbuhan ekonomi nasional di bawah kepemimpinan Jokowi memang terus membaik. Pada Triwulan III tahun 2022, Jokowi berhasil memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia di angka 5,72 persen.
Bahkan pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan oleh sejumlah pakar akan terus stabil di angka 5 persen hingga tahun 2045.