REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CIMB Niaga Syariah mencatatkan kinerja positif pada 2022. Terjadi kenaikan penyaluran pembiayaan pada tahun lalu.
"Financing (pembiayaan) pada 2021 sebanyak Rp 37 triliun, lalu pada 2022 Rp 47 triliun. Jadi naik 28 persen," ujar ujar Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P Djajanegara kepada Republika pekan ini.
Ia menjelaskan, kenaikan terbesar pembiayaan tersebut dari sektor perumahan (mortgage). Lalu sektor korporasi, tapi Pandji tidak menyebutkan angka rincinya.
Sebelumnya per September 2022, Unit Usaha Syariah (UUS) Bank CIMB Niaga itu telah menyalurkan pembiayaan berbasis piutang sebesar Rp 4,59 triliun, tumbuh 36,44 persen dibandingkan Desember 2021 atau year to date (ytd). Pembiayaan bagi hasil tumbuh 20,80 persen, dan pembiayaan sewa naik 28,8 persen menjadi Rp 599 miliar.
Kemudian, CIMB Niaga Syariah mencatatkan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 1,15 triliun pada periode itu. Terkoreksi 14,99 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.
Tahun ini perusahaan menargetkan dapat mengakuisisi 50 ribu pendaftar haji pada 2023. Hal tersebut seiring telah dibukanya kuota haji yang kembali normal.
"Kami yakin animo masyarakat dalam mendaftar haji kembali meningkat," kata Pandji.
Menurutnya, saat ini nasabah CIMB Niaga Syariah yang telah melakukan pendaftaran haji tercatat mencapai 189 ribu calon jamaah. Adapun total kelolaan dana haji sebesar Rp 4,9 triliun.