REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta BUMN bisa menghadapi potensi resesi yang mengancam dunia di tahun 2023 dengan mendorong investasi.
"Investasi yang didorong BUMN ini tentu bekerja sama dengan pihak luar negeri dan dalam negeri, di mana ada potensi kurang lebih Rp 113 triliun untuk kami dorong," ujar Erick dalam konferensi pers Natal Bersama 2022 Kementerian BUMN dan BUMN di Tangerang, Banten, Sabtu (14/1/2023).
Ia menjelaskan, BUMN di bawah Wakil Menteri BUMN I mayoritas mendorong investasi bekerja sama dengan perusahaan pangan, seperti dengan perusahaan susu Baladna Farm dari Qatar. Kemudian, BUMN di bawah Wakil Menteri BUMN II mayoritas mendorong investasi dengan bekerja sama perusahaan di bidang logistik.
Menurut Erick, investasi di Indonesia saat ini mulai seimbang, jika dilihat dari porsi asing dan nonasing. Begitu pula dilihat dari porsi Jawa dan luar Jawa. Selain mendorong investasi, BUMN turut diminta untuk terus membuka lapangan pekerjaan dalam menghadapi ancaman resesi di tahun ini. Namun, lapangan kerja yang diharapkan dibuka adalah yang berkelanjutan.
"Jadi bukan hanya karena proyek. Bukan lapangan pekerjaan yang misalnya seperti PT Freeport membangun smelter di Jawa Timur yang selesainya di 2024," katanya.
Maka dari itu, dirinya menegaskan akan mendorong pembukaan lapangan kerja yang berkesinambungan dan memberdayakan ekonomi, khususnya melalui UMKM.
Hal tersebut lantaran pemberian kredit usaha rakyat (KUR) ke UMKM telah berhasil membuka lapangan pekerjaan yang signifikan, seperti 13,7 juta nasabah PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Mekaar, hingga pembukaan 6.600 Pertamina Shop (Pertashop) di desa-desa.