REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Subholding Gas Pertamina, PT PGN Tbk, menambah penyaluran gas bumi melalui jaringan pipa untuk tiga industri di Karawang, Jawa Barat, sebagai awal optimisme kinerja pada 2023.
Area Head PGN Karawang Ade Sutisna dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (11/1/2023) mengatakan, pihaknya mulai menyalurkan gas ke PT Saltindo Perkasa yang bergerak di sektor produksi garam dengan volume pemakaian 25.000 m3. PT Saltindo memanfaatkan gas PGN untuk pengering. Sebelumnya, Saltindo menggunakan bahan bakar gas terkompresi (CNG) yang disalurkan menggunakan moda nonpipa.
Penyaluran gas perdana juga dilakukan untuk produsen es krim PT Glico Wings. PT Glico Wings mendapat pasokan gas dengan volume 100.000 m3 untuk pengering dan boiler.
Selain itu, PT Bu Kwang Textile Indonesia, industri di sektor tekstil alas kaki akan menyerap gas bumi 50.000 m3 untuk boiler. Sama seperti Saltindo, sebelumnya, Glico dan Bu Kwang Textile telah menggunakan CNG.
"Pelanggan-pelanggan industri telah merasakan kelebihan gas bumi yaitu lebih efisien dari sisi harga dan juga lebih bersih. Dua kelebihan utama ini menarik bagi industri dan pastinya bisa menekan biaya energi maupun emisi karbon," ujar Ade.
Ia melanjutkan, penggunaan energi yang lebih bersih menjadi perhatian dunia, seiring kesadaran akan pelestarian lingkungan. Ade berharap penggunaan gas bumi yang lebih bersih dari bahan bakar fosil lainnya dapat melengkapi penggunaan teknologi hijau di sektor industri.
Dengan tambahan tiga industri, maka di Karawang total menjadi 167 pelanggan industri. Untuk melayani pelanggan di seluruh area Karawang, PGN memiliki infrastruktur pipa sepanjang 157,36 km dengan volume menyalurkan gas sebesar 83,63 BBTUD.
PGN optimistis untuk terus menambah penyaluran gas di Karawang, apalagi Karawang merupakan pusat industri besar di Jawa Barat. PGN melihat ke depan, industri Karawang akan bertumbuh. Karena itu, PGN berupaya agar bisa beriringan dengan industri yang tertarik menggunakan energi gas bumi sehingga jumlahnya terus bertambah.
"Di Jawa Barat, kami telah terkoneksi dengan jaringan pipa South Sumatera West Java (SSWJ), sehingga dapat lebih terjamin pasokannya," ujar Ade.
Di Indonesia, pemerintah terus mendorong seluruh sektor, termasuk industri untuk melakukan transisi energi ke energi yang ramah lingkungan. Pada momentum ini, menurut Ade, gas bumi potensial untuk dioptimalkan pemanfaatannya. Dengan demikian, selain bisa mendongkrak kinerja dan daya saing industri, besarnya penggunaan gas bumi berkontribusi dalam upaya dekarbonisasi dan pencapaian target netralitas karbon (net zero emission/ NZE) pada 2060 atau lebih cepat.