Rabu 11 Jan 2023 12:30 WIB

Boeing Kirim 774 Pesawat Komersial Selama 2022

Termasuk 561 pesanan untuk keluarga 737 dan 213 pesanan untuk pesawat lorong ganda.

Sebuah pesawat Boeing 707 telah diubah menjadi sebuah kafe, di Wadi Al-Badhan, tepat di luar kota Nablus, Tepi Barat, 11 Agustus 2021. Otoritas Bandara Israel mengatakan Selasa, 9 Agustus 2022, bahwa Israel akan segera mengizinkan warga Palestina dari Tepi Barat yang diduduki untuk melakukan perjalanan dengan penerbangan ke Turki dari bandara Israel.
Foto: AP/Majdi Mohammed
Sebuah pesawat Boeing 707 telah diubah menjadi sebuah kafe, di Wadi Al-Badhan, tepat di luar kota Nablus, Tepi Barat, 11 Agustus 2021. Otoritas Bandara Israel mengatakan Selasa, 9 Agustus 2022, bahwa Israel akan segera mengizinkan warga Palestina dari Tepi Barat yang diduduki untuk melakukan perjalanan dengan penerbangan ke Turki dari bandara Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, SAN FRANCISCO -- Perusahaan industri pesawat terbang multinasional Amerika Serikat Boeing pada Selasa (10/1/2023) melaporkan 774 pesanan pesawat komersial pada 2022. Termasuk 561 pesanan untuk keluarga 737 dan 213 pesanan untuk pesawat lorong ganda.

Boeing mengirimkan 69 jet komersial pada Desember, termasuk 53 pesawar 737 MAX, sehingga total pengiriman untuk tahun 2022 menjadi 480 pesawat.

Baca Juga

Menurut laporan perusahaan, pesanan komersial pada 2022 termasuk 561 pesanan untuk 737 MAX, dan ada pelanggan baru seperti ANA, Delta Air Lines, IAG, dan maskapai bertarif rendah Arajet.

Pesanan untuk pesawat berbadan lebar meliputi 114 pesawat 787 dreamliner, 31 pesawat 767, dan 68 pesawat 777. Ada 78 pesanan di seluruh lini kargo Boeing.

Pengiriman komersialnya pada tahun 2022 meliputi 387 pesawat 737 dan 93 pesawat berbadan lebar lainnya. Per 31 Desember 2022, backlog (daftar pesanan yang belum ditangani) pesawat komersial mencapai 4.578 jet.

"Kami bekerja keras pada 2022 untuk menstabilkan produksi 737, melanjutkan pengiriman 787, meluncurkan 777-8 Freighter," kata Presiden dan CEO Boeing Commercial Airplanes, Stan Deal.

Menurutnya, industri penerbangan memperluas pemulihannya. Ia melihat permintaan yang kuat di seluruh rangkaian produk, khususnya 737 MAX dan 787 Dreamliner yang sangat efisien.

"Kami akan tetap fokus untuk mendorong stabilitas dalam operasi dan rantai pasokan kami saat kami bekerja untuk mewujudkan pelanggan kami pada 2023 dan seterusnya," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement