REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BCA Syariah menyambut positif kebijakan pemerintah, baik pemerintah Indonesia maupun Arab Saudi untuk membuka kembali kuota normal ibadah haji. Bank pun siap meningkatkan layanan haji bagi nasabah.
Presiden Direktur BCA Syariah Yuli Melati Suryaningrum optimistis minat masyarakat untuk beribadah ke Tanah Suci baik untuk haji maupun umrah berangsur normal.
"Ini tentunya peluang bagi kami untuk memasarkan layanan terkait haji dan umrah, seperti tabungan untuk persiapan biaya ibadah, layanan setoran biaya Haji, maupun pembiayaan Umrah," kata Yuli kepada Republika, Rabu (11/1/2023).
Hingga Desember 2022, komposisi dana pihak ketiga (DPK) terkait haji dan umrah yang dikelola BCA Syariah tercatat Rp 37 miliar, termasuk di dalamnya adalah 2.939 calon jamaah yang telah melakukan penyetoran biaya haji di BCA Syariah. Jumlah tersebut juga terdiri delapan ribu nasabah yang mempersiapkan biaya haji melalui Tahapan Mabrur iB.
BCA Syariah juga mengelola dana penempatan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH). BCA Syariah merupakan salah satu Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPS-BPIH).
BCA Syariah memberikan layanan di 73 cabang. BCA Syariah juga bersinergi dengan BCA untuk menyediakan layanan setoran biaya ibadah haji melalui Layanan Penerimaan Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (LPS BPIH) di Layanan Syariah Bank Umum (LSBU) yang berada di 100 cabang BCA di wilayah DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat.
Sementara di sisi pembiayaan, BCA Syariah kembali aktif memasarkan produk pembiayaan umrah untuk mewujudkan niat nasabah beribadah umrah dengan keluarga. "Kami bekerja sama dengan travel terpercaya untuk memberikan pilihan paket perjalanan umrah bagi nasabah dengan keunggulan kepastian keberangkatan dengan biaya yang bisa diangsur," jelas Yuli.