Ahad 08 Jan 2023 07:34 WIB

Dana Bergulir Terbukti Tumbuhkan Usaha Koperasi Syariah

LPDB-KUMKM ajak para pelaku koperasi memanfaatkan fasilitas dana bergulir.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) BMT Harapan Bersama Kalingga di Jepara, Jawa Tengah, telah mendapatkan dana bergulir senilai total Rp 10 miliar.
Foto: Dokumen LPDB-KUMKM
Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) BMT Harapan Bersama Kalingga di Jepara, Jawa Tengah, telah mendapatkan dana bergulir senilai total Rp 10 miliar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fasilitas dana bergulir terbukti mampu membantu koperasi dengan prinsip syariah untuk menumbuhkan usaha hingga jumlah anggota. Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) mengajak para pelaku koperasi memanfaatkan fasilitas tersebut.

Salah satu mitra LPDB-KUMKM di Jepara, Jawa Tengah, Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) BMT Harapan Bersama Kalingga telah mendapatkan pembiayaan dana bergulir dengan prinsip syariah dengan total sebesar Rp 10 miliar. Ketua Pengurus KSPPS BMT Harapan Bersama Kalingga, Rif'an, menjelaskan, koperasi dibentuk sejak tahun 1999 dan telah menjadi koperasi syariah sejak tahun 2016. Pendirian koperasi dalam rangka meningkatkan kegiatan perekonomian masyarakat yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

Baca Juga

"Alhamdulillah sampai saat ini kami telah mendapatkan empat kali pembiayaan," ujar Rif'an dalam keterangan pers LPDB-KUMKM, diterima Republika.co.id, Ahad (8/1/2023).

Rif'an menjelaskan, dengan memanfaatkan dana bergulir, pertumbuhan usaha koperasi dan anggota terus bertumbuh. Tercatat hingga saat ini jumlah anggota koperasi telah mencapai 9.300 anggota dengan satu kantor pusat dan tujuh kantor pelayanan.

"Alhamdulillah juga saat ini jumlah aset koperasi kita mencapai Rp 64 miliar 2022. Setelah mendapatkan dana bergulir tambahan cabang perluasan layanan, dan pendekatan layanan anggota koperasi bisa terus dilakukan, termasuk pertumbuhan anggota koperasi," kata dia.

Kemudian, dari sisi pemenuhan persyaratan mengakses dana bergulir, Rif'an mengungkapkan, KSPPS BMT Harapan Bersama Kalingga mengakui tidak ada kesulitan dalam memenuhi persyaratan yang diajukan oleh LPDB-KUMKM.

Misalnya, seperti terkait Online Single Submission (OSS). Proses pengurusan OSS hingga pengurusan perizinan dan legalitas terkait perubahan AD-ART juga dibantu oleh LPDB-KUMKM dengan kerja sama bersama dinas-dinas terkait.

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan, tahun ini pihakna akan terus intensif menyalurkan pinjaman dan pembiayaan dana bergulir kapada koperasi di seluruh Indonesia.

"Berkaca dari penyaluran dana bergulir sepanjang tahun 2022 yang mencapai target pemerintah sebesar Rp 1,8 triliun, pada 2023 ini kami akan semakin intes memberikan penyaluran, dan juga pendampingan kepada koperasi," kata Supomo.

Selain itu, lanjut Supomo, LPDB-KUMKM juga tidak berhenti melakukan inovasi dan transformasi pelayanan guna memberikan pelayanan yang maksimal kepada calon maupun mitra eksisting LPDB-KUMKM.

Supomo juga mengajak para pelaku UMKM untuk bergabung kepada koperasi, dan para koperasi untuk mengakses dana bergulir yang disediakan oleh pemerintah guna meningkatkan usaha koperasi dan anggota.

"Kami mengajak koperasi di Indonesia untuk mengakses dana bergulir ini. Kami yakin bahwa dengan adanya dana bergulir ini, KUMKM akan mampu mengembangkan usaha dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terlebih tarif layanan kami yang murah bagi koperasi" pungkas Supomo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement