Jumat 06 Jan 2023 18:47 WIB

Kementerian PUPR Kaji Pembangunan Tol Dharmasraya-Rengat

Kementerian PUPR akan mengkaji pembiayaan dan pembangunan tol Dharmasraya-Rengat.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Ahmad Fikri Noor
Foto udara operator alat berat menyelesaikan pembangunan jalan tol di STA 7+500 di Nagari Katapiang, Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat, Selasa (8/11/2022). Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pihaknya akan mengkaji pembiayaan dan persiapan pembangunan tol Dharmasraya-Rengat.
Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Foto udara operator alat berat menyelesaikan pembangunan jalan tol di STA 7+500 di Nagari Katapiang, Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat, Selasa (8/11/2022). Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pihaknya akan mengkaji pembiayaan dan persiapan pembangunan tol Dharmasraya-Rengat.

REPUBLIKA.CO.ID, DHARMASRAYA -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pihaknya akan mengkaji pembiayaan dan persiapan pembangunan tol Dharmasraya-Rengat. Jalan tol ini, menurut Basuki, akan jadi bagian dari Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) yang menghubungkan Riau dan Sumatra Barat.

“Sudah lama beliau ini (Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan) mengajukan pembangunan Tol Dharmasraya-Rengat. Jalan ini akan menghubungkan Rengat, Kuantan Singingi, sampai ke Dharmasraya,” kata Basuki usai meresmikan Masjid Agung Dharmasraya bersama Sutan Riska di Dharmasraya, Sumatra Barat, Jumat (6/1/2023).

Baca Juga

Basuki menyebut Bupati Dharmasraya sudah menjanjikan akan membebaskan lahan yang akan dipakai untuk pembangunan jalan tol. Kementerian PUPR akan melakukan pengkajian dan memperkirakan jumlah pembiayaan pembangunan tol tersebut.

“Prosesnya masih lama. Banyak yang harus dipersiapkan. Nanti kita lihat dulu pembiayaannya,” ujar Basuki.

Sementara itu, Sutan Riska mengatakan, berdasarkan kajian studi kelayakan pembangunan Jalan Tol Dharmasraya-Rengat, ada banyak nilai manfaat yang dapat dirasakan masyarakat. Ia menyebut, feeder tol ini tidak hanya untuk Dharmasraya, tapi juga akan sangat berarti bagi delapan kabupaten di sekitarnya.

“Daerah sekitar yang kami maksud tersebut berada di persimpangan tiga provinsi yakni Sumatra Barat, Riau, dan Jambi. Semua daerah tersebut, 80 persen sumber ekonominya berasal dari perkebunan dan pertanian,” ujar Riska.

Riska bersyukur Menteri PUPR telah menyetujui usulan pembangunan tol ini sebagai bagian dari rencana pengembangan jalan bebas hambatan dan dimasukan dalam Rencana Umum Jalan Bebas Hambatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement