Kamis 05 Jan 2023 19:45 WIB

Adira Finance Sebut Daya Beli Masyarakat Masih Positif

Adira Finance catat pembiayaan sebanyak Rp 31,7 triliun pada 2022

Bertepatan dengan HUT ke-31, Adira Finance meluncurkan Adiraku 2.0 di Kawasan Wisata Candi Borobudur, Jawa Tengah, Jumat (12/11).
Foto: Bilal Ramadhan/Republika
Bertepatan dengan HUT ke-31, Adira Finance meluncurkan Adiraku 2.0 di Kawasan Wisata Candi Borobudur, Jawa Tengah, Jumat (12/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) memiliki keyakinan penuh dalam menjalani tahun 2023, yang banyak diramalkan menjadi tahun yang gelap bagi perekonomian di Indonesia bahkan dunia.

"Saya cukup optimis Indonesia bisa lebih bertahan dalam kondisi resesi seperti yang diramalkan itu," kata Direktur Portofolio PT Adira Dinamika Multi Finance, Tbk. Harry Latif di Jakarta, Kamis (5/1/2023).

Baca Juga

Dia menilai hal itu dibarengi dengan Gross Domestic Product (GDP) yang sudah mencapai lima persen lebih. Sehingga Indonesia dinilainya memiliki kemampuan lebih dibandingkan dengan negara-negara lain untuk menghadapi isu tersebut.

Tidak hanya itu saja, menurut dia kegiatan ekspor dan impor juga memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian Indonesia yang dapat menangani isu-isu resesi seperti yang banyak beredar.

"Mestinya, kalau ekspor dan impor bagus seperti tahun ini kita akan bisa tertangani harusnya ya," jelas dia.

Menurut dia, meski adanya kenaikan suku bunga seperti yang terjadi pada tahun lalu, konsumen Indonesia tetap memiliki daya beli yang cukup positif. Hal itu dibuktikan dengan pencapaian Adira Finance di 2022 dengan total pembiayaan sebanyak Rp 31,7 triliun atau naik 22 persen.

Pencapaian itu terjadi pada segmen otomotif roda empat sebanyak 35 persen atau Rp 14,2 triliun, motor 2,1 persen atau Rp 11,4 triliun dan produk non otomotif sebanyak 45 persen atau Rp 6,2 triliun.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement