Jumat 23 Dec 2022 01:52 WIB

Perindo Jamin Stok Ikan Saat Nataru Aman

Data stok produk perikanan di seluruh cold storage PT Perikanan Indonesia 673 ton

Rep: m nursyamsi/ Red: Hiru Muhammad
Anggota holding BUMN pangan atau ID FOOD, PT Perikanan Indonesia (Perindo), memastikan ketersediaan produk perikanan dinilai cukup dalam memenuhi kebutuhan permintaaan konsumen menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2023.
Foto: istimewa
Anggota holding BUMN pangan atau ID FOOD, PT Perikanan Indonesia (Perindo), memastikan ketersediaan produk perikanan dinilai cukup dalam memenuhi kebutuhan permintaaan konsumen menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota holding BUMN pangan atau ID FOOD, PT Perikanan Indonesia (Perindo), memastikan ketersediaan produk perikanan dinilai cukup dalam memenuhi kebutuhan permintaaan konsumen menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2023.

Direktur Utama Perindo Sigit Muhartono mengatakan stok ikan PT Perikanan Indonesia yang tersimpan dalam cold storage yang tersebar di seluruh Indonesia dijamin aman untuk mengantisipasi lonjakan permintaan menjelang akhir tahun.

Baca Juga

"Perusahaan menjamin dapat memenuhi kebutuhan konsumen domestik maupun internasional saat Natal dan Tahun Baru (Nataru)," ujar Sigit dalam keterangan tertulis di Jakarta di Jakarta, Kamis (22/12).

Sigit menyampaikan data stok produk perikanan di seluruh cold storage PT Perikanan Indonesia tercatat 673 ton. Adapun komoditas unggulan yang tersimpan antara lain Ikan Cakalang, Ikan Deho, Tuna Loin, Gurita, Ikan Layang, Ikan Kembung, Sotong, Baby Tuna dan Udang.

Sigit menyebut stok ikan tersebut tersimpan di cold storage di beberapa lokasi kantor cabang Jakarta, Sorong, Ambon, Bitung, Bacan, Belawan, Brondong, Pemangkat, Makassar, Benoa, dan Pekalongan.

“Sesuai arahan Menteri BUMN Erick Thohir, kami siap membantu ketersediaan bahan pangan saat menghadapi liburan Natal dan Tahun Baru 2023 sekaligus memenuhi kebutuhan masyarakat,” ucap Sigit.

Kata Sigit, Erick telah menginstruksikan perusahaan pangan yang tergabung dalam Holding BUMN ID FOOD untuk memonitor perkembangan ketersediaan bahan pokok jelang Nataru. Pasalnya, tren kebutuhan bahan pangan saat akhir tahun akan mengalami peningkatan. Dan BUMN harus hadir dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Sigit tidak menampik ada peningkatan harga komoditas ikan tetapi tidak terlalu signifikan.

"Harga ikan diperkirakan naik 10 persen pada H-2 sebelum Natal hingga H-1 sebelum Tahun Baru karena meningkatnya permintaan," kata Sigit.

Direktur Logistik Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Berny A. Subki membenarkan adanya kenaikan harga ikan sebelum Natal. Kendati demikian, harga akan kembali normal saat Tahun Baru.

“Untuk menjaga pasokan dan harga komoditas ikan penting di masyarakat, khususnya H-2 sebelum natal dan H-1 sebelum Tahun Baru, maka pasokan ikan akan disuplai dari stok yang ada di cold storage dan produksi perikanan budidaya,” ujar Berny.

Berny melanjutkan prognosa ketersediaan ikan selama Natal dan Tahun Baru di Indonesia sebesar 2,86 juta ton. Jumlah ini didasarkan pada estimasi produksi tangkap dan budidaya dengan memperhatikan pola musim penangkapan dan pola produksi budidaya.

Sementara itu, perkiraan kebutuhan ikan selama Natal dan Tahun Baru sebesar 2,31 juta ton dengan komoditas perikanan yang paling diminati antara lain: Ikan Kuwe, Baronang, Gurame, Bawal Laut, Ikan Ayam-ayam dan Udang. "Dengan demikian, prognosa pasokan ikan diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan selama Natal dan Tahun Baru," kata Berny.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement