Senin 19 Dec 2022 11:01 WIB

Jadi Penggerak Pertumbuhan Ekonomi, Jokowi: Pemerintah Terus Perkuat UMKM

Jokowi pastikan pemerintah menaruh perhatian pada usaha mikro.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Indira Rezkisari
Seorang pekerja menyiapkan pesanan katering di Perumahan Limus Pratama Regency, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (22/10/2022). Pemerintah terus berupaya memberikan kemudahan akses pembiayaan untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan memastikan target penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp373,17 triliun di tahun 2022 tercapai.
Foto: ANTARA/Darryl Ramadhan
Seorang pekerja menyiapkan pesanan katering di Perumahan Limus Pratama Regency, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (22/10/2022). Pemerintah terus berupaya memberikan kemudahan akses pembiayaan untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan memastikan target penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp373,17 triliun di tahun 2022 tercapai.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, pemerintah akan terus memperkuat usaha mikro, kecil, dan menengah yang selama ini menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi negara. Jokowi menargetkan jumlah nasabah dari PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Mekaar bisa mencapai di atas 20 juta pada 2024.

Saat ini, jumlah nasabah PNM Mekaar tercatat telah mencapai 13,5 juta orang dari sebelumnya 500 ribu orang pada 2016.

Baca Juga

“Jadi jangan sampai ada pendapat yang mengatakan pemerintah tidak perhatian pada yang mikro, yang kecil-kecil. Keliru besar sekali. Dari 500 ribu sekarang menjadi 13,5 juta dan target saya untuk masuk ke 2024 mencapai di atas 20 juta,” kata Jokowi dalam sambutannya di acara Penyerahan KUR Klaster di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/12/2022).

Jokowi menyebut, 90 persen dana pinjaman dari PNM Mekaar tersebut disalurkan kepada ibu-ibu pelaku usaha kecil produktif. Seperti para penjual gorengan, penjual di pasar, dan lainnya.

“Kalau sudah bisa masuk PNM Mekaar, lulus dari situ bagus naik masuk ke KUR. Artinya nanti didorong untuk ke BRI, didorong ke BNI agar plafon kreditnya lebih besar,” ujarnya.

Sementara itu, untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) telah disalurkan kepada 39,4 juta pelaku UKM. Ia mengaku senang adanya program KUR Klaster saat ini. Menurut Jokowi, model KUR Kluster memang diperlukan sehingga akan lebih memudahkan proses penyalurannya. Seperti kluster pesantren untuk menjalankan urusan holtikultura, kluster handycraft, dan kluster kopi.

“Yang kalau sudah ngumpul itu enak, yang minjamkan juga nggak ngurusi satu per satu, ngurusi berapa Rp 10 juta Rp 10 juta, kalau Rp 50 miliar berapa orang kan, banknya juga pusing. Lebih bagus greg, kemudian di kluster itu dibagi-bagi,” kata Jokowi.

Jokowi berharap model KUR kluster ini bisa lebih diperbanyak. Sehingga kluster-kluster lainnya bisa dibentuk seperti kluster peternak, kluster nelayan, dll. Jokowi juga meminta kepada perbankan agar meningkatkan penyaluran pembiayaan untuk UMKM.

Saat ini, Bank BRI sendiri telah menyalurkan sekitar 84 persen pembiayaan untuk UMKM. Ia pun mendorong perbankan lainnya agar meningkatkan angka penyaluran pembiayaannya untuk UMKM.

“Tapi bank-bank yang lain juga harus didorong agar memiliki juga kepedulian untuk ngurus yang mikro, yang kecil, maupun yang menengah. Karena kalau kita urus yang kecil-kecil itu bisa jadi menengah, yang menengah kita urus bisa jadi gede. Inilah nanti yang akan mendorong ekonomi kita tumbuh dengan baik dan berkeadilan,” jelas Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement