Ahad 18 Dec 2022 15:54 WIB

Antam Kantongi Laba Bersih Rp 2,63 Triliun

Perolehan laba bersih ini ditopang dari penjualan perusahaan sebesar Rp 33,68 triliun

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Gedung Perkantoran Aneka Tambang (Antam)
Foto: Tahta Aidila/Republika
Gedung Perkantoran Aneka Tambang (Antam)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada kuartal tiga tahun ini PT Aneka Tambang Tbk (Antam) membungkus laba bersih sebesar Rp 2,63 triliun atau tumbuh 54 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,71 triliun.

Corporate Secretary Antam Syarif Faisal Alkadrie menjelaskan perolehan laba bersih perusahaan pada periode ini ditopang dari penjualan perusahaan sebesar Rp 33,68 triliun yang tumbuh 27 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu.

Baca Juga

"Capaian pertumbuhan kinerja tersebut tidak terlepas dari upaya Antam untuk melakukan peningkatan nilai tambah produk dengan tetap menjaga kestabilan tingkat produksi dan perluasan basis pelanggan produk logam dasar maupun logam mulia sejalan dengan kondisi pemulihan perekonomian global serta outlook positif komoditas logam dasar dan mulia sepanjang tahun 2022," ujar Faisal, Ahad (18/12/2022).

Sepanjang periode Januari – September 2022 Antam mencatatkan nilai penjualan bersih sebesar Rp 33,68 triliun dengan kontribusi dominan berasal dari penjualan bersih domestik yang mencapai Rp 26,96 triliun atau setara 80 persen dari total penjualan bersih periode kuartal tiga tahun ini.

Hal tersebut sejalan dengan strategi Perusahaan untuk mengembangkan basis pelanggan di dalam negeri, terutama pemasaran produk-produk emas, bijih nikel dan bauksit. Pada periode Kuartal III tahun 2022 kinerja penjualan bersih Antam mencapai Rp 14,91 triliun, tumbuh 65 persen dibandingkan capaian penjualan bersih pada Kuartal II 2022 sebesar Rp 9,03 triliun.

“Hal ini didukung realisasi kinerja produksi dan penjualan komoditas utama Antam yang solid di tengah stabilisasi harga komoditas logam dasar (nikel) serta pemulihan penyerapan produk-produk logam dasar pasca kebijakan lockdown penanganan pandemi Covid-19 di kawasan Asia Timur yang turut berdampak pada pembatasan aktivitas perdagangan ekspor pada periode 2Q22," ujar Faisal.

Faisal menambahkan kondisi pemulihan ekonomi nasional yang positif serta peningkatan minat masyarakat dalam berinvestasi emas mendukung tumbuhnya tingkat penyerapan produk emas Logam Mulia Antam di pasar domestik pada kuartal tiga tahun ini.

Tercatat pada periode tersebut volume penjualan logam emas mencapai 25,93 ton, tumbuh 31 persen jika dibandingkan capaian penjualan pada periode sama tahun sebelumnya sebesar 19,87 ton. Pada Kuartal III 2022 Antam mencatatkan penguatan kinerja penjualan emas dengan capaian sebesar 12,46 ton, tumbuh 81 persen jika dibandingkan periode Kuartal II 2022 sebesar 6,89 ton.

Selain itu, penjualan feronikel merupakan kontributor terbesar kedua penjualan Antam dengan kontribusi sebesar Rp4,91 triliun atau 15 persen dari total penjualan konsolidasian.

Produksi bijih nikel Antam pada sembilan bulan pertama tahun 2022 tercatat sebesar 6,22 juta wet metric ton (wmt) yang diperuntukan sebagai bahan baku pabrik feronikel Antam dan penjualan kepada pelanggan domestik pihak ketiga.

Untuk segmen Bauksit dan Alumina Antam memberikan kontribusi yang positif bagi profitabilitas Perusahaan. Produksi bauksit pada periode sembilan bulan pertama tahun 2022 tercatat sebesar 1,34 juta wmt dengan tingkat penjualan bauksit mencapai 936 ribu wmt, atau meningkat 3 persen jika dibandingkan volume penjualan di periode sama tahun sebelumnya sebesar 910 ribu wmt.

"Pada tahun 2022, selain penjualan ekspor, Perusahaan berfokus pula dalam pengembangan penjualan bauksit di pasar dalam negeri," tambah Faisal.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement