Selasa 13 Dec 2022 05:14 WIB

Produk Petani Milenial Jabar Masuk ke Pusat Perbelanjaan Modern

Antara lain madu, kopi, gulan aren, abon dan jus jeruk nipis.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Rahmat Santosa Basarah
Gerai Petani Melenial Jawa Barat yang baru diresmikan saat Temu Pemimpin untuk Aspirasi Masyarakat (Teras) Volume 17 bertajuk Tantangan Petani Milenial Menghadapi Pasar Global, di Mall Cihampelas, Jumat (9/12/2022). Gerai Petani Melenial ada di sejumlah lokasi seperti mall dan stasiun kereta api, dan diharapkan menjadi ajang promosi berbagai produk petani milenial. Gerai para petani muda ini hadir atas kolaborasi dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) yang didukung oleh DPRD hingga pihak buyer.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Gerai Petani Melenial Jawa Barat yang baru diresmikan saat Temu Pemimpin untuk Aspirasi Masyarakat (Teras) Volume 17 bertajuk Tantangan Petani Milenial Menghadapi Pasar Global, di Mall Cihampelas, Jumat (9/12/2022). Gerai Petani Melenial ada di sejumlah lokasi seperti mall dan stasiun kereta api, dan diharapkan menjadi ajang promosi berbagai produk petani milenial. Gerai para petani muda ini hadir atas kolaborasi dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) yang didukung oleh DPRD hingga pihak buyer.

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Produk dari para Petani Milenial Jawa Barat (Jabar), mulai merambah ke pusat perbelanjaan modern di Kota Bandung. Tepatnya, bisa masuk ke mall Cihampelas Walk (Ciwalk) lewat Gerai Petani Milenial. Menurut Kepala Dinas Perindustrian san Perdagangan Jawa Barat Iendra Sofyan, komoditas yang berhasil tembus ke Mall Ciwalk di antaranya madu, kopi, gulan aren, abon dan jus jeruk nipis. "Hari ini alhamdulillah kita meresmikan Gerai Petani Milenial, produk-produk Petani Milenial yang sudah dilatih sejak tahun 2019," ujar Iendra usai peresmian Gerai Petani Milenial, Jumat (9/12/2022).

Iendra mengatakan, petani milenial adalah program pengembangan untuk para petani muda Jabar di berbagai komoditas agrikultur. Kehadiran Gerai Petani Milenial adalah hasil kolaborasi dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) yang didukung oleh DPRD hingga pembeli. Total Gerai Petani Milenial tersebut, kata dia, ada di tiga lokasi pertama di Cihampelas Walk Bandung, Stasiun Kereta Api, dan Botani Square Bogor. "Kami sengaja memilih di lokasi yang sangat strategis, yaitu yang bisa langsung dilihat oleh para calon pembeli atau konsumen ini salah satu keuntungnya," katanya.

Menurutnya, produk Petani Milenial yang ditampilkan di gerai tersebut telah dikurasi oleh organisasi perangkat daerah terkait dibantu Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo). "Karena tidak semua produknya bisa masuk ke sini karena sudah melalui hasil kurasi bahkan yang mengkurasinya itu kami dibantu atau mengundang dari Aprindo," katanya. Dengan hadirnya produk dari Petani Milenial di gerai tersebut, kata Iendra, menunjukkan bahwa produk mereka sudah bisa dipasarkan dan bersaingan dengan produk dari pengusaha lainnya.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil atau Kang Emil menargetkan bisa mencetak sekitar 100 ribu petani milenial di wilayah Jabar hingga masa akhir jabatannya sebagai gubernur dan saat ini baru ada sekitar delapan ribu petani milenial. "Jadi target saya di atas 100 ribu petani baru (milenial). Sekarang yang daftar baru 8.000-an. Tapi ternyata kan biasanya ada seleksi alam, wah semangat-semangat ketika ada 'pungkal-pengkol', 'bulak-belok' pasti ada seleksi alam ini," kata Ridwan Kamil saat menghadiri acara Kick Off Petani Milenial di Kampung Pasir Angling Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat beberapa waktu lalu.

Dalam kesempatan tersebut Emil sapaan akrabnya menuturkan bahwa dirinya bertekad dan akan fokus mengurus segala hal yang berhubungan dengan food security selama menjabat sebagai Gubernur Jabar. "Jadi kalau dinas, di klaster pangan ditanya terus (soal food security) karena inilah menurut saya masa depan yang teruji oleh pandemi seperti saat ini (Covid-19)," kata dia.

Plh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Dewi Sartika, mengatakan pihaknya siap menggenjot promosi Gerai Petani Milenial agar keberadaan bisa optimal. "Memang salah satunya promisi yang harus kita lakukan. Ini memang kita baru namun ada di tiga tempat dan kita juga akan melakukan evaluasi.Kelihatannya memang harus terus melakukan promisi," katanya.

Total Gerai Petani Milenial tersebut ada di tiga lokasi pertama di Cihampelas Walk Bandung, Stasiun Kereta Api, dan Botani Square Bogor. "Ini menunjukkan keseriusan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat ketika program itu diluncurkan 2019 sampai sekarang. Semuanya bertahap begitu, sekarang ini kita sudah ada di tahap tadi produksi yang dikurasi dan kita juga memberikan kesempatan agar produk produknya sudah mudah untuk diakses," paparnya.

Sekretaris Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat, R Yunandar Rukhiadi Eka Perwira berharap Program Petani Milenial bisa terus dikembangkan oleh Pemprov Jawa Barat. Sehingga, kata Yunandar, DPRD Jawa Barat mendorong adanya peningkatan tambahan anggaran untuk Program Petani Milenial di tahun 2023 agar cakupannya bisa menjangkau hingga ratusan ribu orang. "Kita sedang mencoba menciptakan satu generasi unggul, khususnya di bidang ketahanan pangan. Sehingga suatu saat kita tidak kekurangan petani," kata Yunandar. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement