REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) akan melakukan penyesuaian rute untuk mengantisipasi kepadatan penumpang pada masa angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022/2023. Khususnya mengantisipasi penumpang yang diprediksi terjadi di ruas-ruas padat pada masa Nataru.
“Penyesuaian ruas untuk mengakomodir kepadatan di ruas yang diprediksi akan paling sibuk. Ini sudah disetujui (Kemenhub) sehingga harapannya bisa mengakomodir” kata Direktur Usaha Angkutan Penumpang Pelni Yahya Kuncoro, Ahad (11/12/2022).
Pelni memprediksi akan ada 10 ruas yang padat penumpang pada masa angkutan Nataru 2022/2023 yang akan berlangsung pada hari ini (11/12/2022) hingga 8 Januari 2023. Rute tersebut yakni Pulau Batam-Belawan yang diprediksi mencapai 14.579 penumpang, rute Belawan-Pulau Batam yang diprediksi mencapai 9.011 penumpang, rute Manokwari-Sorong yang diprediksi mencapai 4.474 penumpang, rute Surabaya-Makassar yang diprediksi mencapai 3.743 penumpang, dan rute Makassar-Bau Bau yang diprediksi mencapai 5.399 penumpang.
Rute padat lainnya yaitu Makassar-Surabaya yang diprediksi mencapai 4.432 penumpang, Bau Bau-Makassar yang diprediksi mencapai 3.928 penumpang, Sorong-Manokwari yang diprediksi mencapai 3.184 penumpang, Sorong-Ambon yang diprediksi mencapai 2.798 penumpang, dan Pulau Batam-Tanjung Priok yang diprediksi mencapai 2.553 penumpang.
“Ada kemungkinan lonjakan di ruas-ruas itu, kebijakan kami mengusulkan penyesuaian rute atau frekuensi kapalnya berlayar ditambah untuk rute yang padat trafik,” ujar Yahya.
Selain menyesuaiakan rute, Yahya memastikan Pelni juga tengah mengajukan dispensasi penambahan kapasitas penumpang. Yahya menuturkan untuk mendapatkan persetujuan diapensasi kapasitas, Pelni harus memenuhi persyaratan khususnya mengenai fasilitas keselamatan penumpang.
Sebab, Yahya memastikan kapal yang dioperasikan Pelni padadasarnya dapat mengangkut penumpang melebihi ketentuan yang ada saat ini. “Secara kapasitas, kapal Pelni bisa mengangkut penumpang dua kali lipat dan tetap stabil. Jadi dispensasi mungkin bisa sekitar 30 persen sampai 35 persen dari kapasitas,” jelas Yahya.
Yahya menambahkan, pengajuan penambahan kapasitas dilakukan karena di sejumlah rute terdapat keterbatasan alat transportasi. Untuk itu dispensasi kapasitas diajukan untuk mengakomodir kepadatan penumpang pada periode Nataru 2022/2023.
Dengan total 26 kapal penumpang dan 43 kapal perintis yang siap digunakan, Pelni memprediksi pada masa angkutan Nataru 2022/2023 akan melayani hingga 451.601 penumpang. Angka tersebut naik hingga 99 persen dibandingkan periode Nataru 2021/2022 yang hanya 226.9944 penumpang.