REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produsen cat PT Mowilex Indonesia (Mowilex) meraih sertifikasi CarbonNeutral keempatnya secara berturut-turut dari Climate Impact Partners, setelah menyelesaikan evaluasi Lingkup 1, 2, dan 3 yang mengikuti Protokol Gas Rumah Kaca (GHG) global. Mowilex, yang memproduksi cat, pelapis kayu dan pelapis konstruksi, konsisten menjadi perusahaan manufaktur pertama yang tersertifikasi netral karbon di Indonesia.
CEO PT Mowilex Indonesia, Niko Safavi menyatakan perseroan memperoleh sertifikasi ke-4 tersebut dengan mencatat pengurangan dan kompensasi karbon yang signifikan selama periode 12 bulan. Kondisi yang mulai pulih dimana kegiatan bekerja di kantor dimulai kembali serta adanya perjalanan bisnis pascapandemi, sedikit meningkatkan total karbon perusahaan dibanding tahun sebelumnya.
Mowilex juga telah memulai beroperasi di berbagai fasilitas sembari pindah ke pabrik baru Cikande yang hemat energi yang pada akhirnya akan mengurangi jejak karbon perusahaan hingga 7 persen.
Bulan November, Mowilex memasang kanopi tenaga surya yang secara permanen memangkas emisi karbon di kantor pusat perusahaan hingga 30 persen. Panel tersebut menaungi kendaraan yang terparkir sembari menghasilkan keluaran tenaga surya maksimum yang diizinkan oleh peraturan perusahaan listrik negara saat ini.
“Sertifikasi netral karbon keempat kami yang berturut-turut ini menunjukkan komitmen Mowilex terhadap lingkungan dan masyarakat. Sebagai perusahaan yang beretika, kami tahu ‘biaya tersembunyi’ dari polusi lebih besar dari biaya dan tantangan untuk melakukan hal yang benar,” kata Niko Safavi, CEO PT Mowilex Indonesia.
“Dengan mengurangi emisi, Mowilex turut membantu Indonesia mencapai target 25 persen energi terbarukan pada 2030 dan nol karbon pada 2060,” ujar Head of Sustainability Mowilex, Tania Wakhidah Ariningtyas.
“Kami juga mendukung kompensasi karbon di negara berkembang, melalui dua proyek yang disertifikasi oleh Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim.
Di perkebunan SPM Thailand, sistem pengolahan air limbah yang efisien menurunkan emisi metana sambil menangkap biogas yang menjadi bahan bakar mesin penghasil listrik. Adapun di Proyek Angin Burgos, ladang angin terbesar di Filipina, ada 50 turbin yang menghasilkan listrik bersih, menciptakan lapangan kerja, sekaligus mempromosikan pendidikan lingkungan.
“Sertifikasi Netral Karbon perusahaan Mowilex yang keempat ini menunjukkan konsistensi kepemimpinan mereka dalam ruang berkelanjutan. Karena mereka berdedikasi setiap tahun untuk meniadakan jejak karbonnya dengan proyek kompensasi yang bermanfaat bagi lingkungan,” ujar Dave Jonas, Manajer Layanan Global SCS, penyedia layanan sertifikasi netral karbon.