REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Danone Indonesia menorehkan prestasi dengan meraih penghargaan terbanyak pada ajang penghargaan Industri Hijau 2022 yang berlangsung di Jakarta, Jumat (25/11/2022) lalu. Penghargaan Industri Hijau ini merupakan bentuk apresiasasi Kementerian Perindustrian Republik Indonesia kepada Danone Indonesia yang dinilai telah berhasil menjalankan kegiatan operasionalnya secara ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Danone Indonesia berhasil menerapkan konsep ekonomi hijau, yaitu menuju perekonomian yang rendah karbon sambil terus mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Di mana, ada sebanyak 19 pabrik Danone Indonesia berhasil meraih penghargaan untuk kategori Kinerja Terbaik 2022, Sertifikasi Industri Hijau, dan Penghargaan Industri Hijau.
'' Kegiatan operasional seluruh pabrik Danone Indonesia selalu mengedepankan prinsip industri hijau,'' ujar Vice President General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto, dalam keterangan pers, Senin (28/11/2022). Ke sembilan belas pabrik yang meraih penghargaan adalah, Pabrik Sarihusada Generasi Mahardhika (SGM) Klaten, Pabrik Aqua Mekarsari, Pabrik Aqua Ciherang, Pabrik Aqua Mambal, Pabrik Aqua Klaten, Pabrik Aqua Bekasi, Pabrik Aqua Citeureup, Pabrik Aqua Berastagi, Pabrik Aqua Tanggamus.
Selanjutnya pabrik Aqua Langkat, Pabrik Aqua Cianjur, Pabrik Aqua Subang, Pabrik Aqua Wonosobo, Pabrik Aqua Keboncandi, Pabrik Aqua Babakan Pari, Pabrik Aqua Sentul, Pabrik Aqua Airmadidi, dan Pabrik Aqua Solok. Intinya Danone Indonesia yang mendapatkan Penghargaan Industri Hijau 2022 terbanyak ini membuktikan bagaimana pelaku industri terus mengembangkan ekonomi hijau secara berkelanjutan dan memiliki kepedulian tinggi terhadap pelestarian lingkungan.
Vera menuturkan, upaya industri hijau melalui efisiensi produksi dan peningkatan efektivitas serta penggunaan sumber daya alam secara bijak. Hal itu didasarkan pada visi yang diemban Danone Indonesia yakni One Planet One Health melalui suatu pemahaman bahwa kesehatan masyarakat dan kesehatan bumi memiliki hubungan yang sangat erat untuk menjaga agar bumi sehat dan lestari.
Water, Resources, Nature and Process Technology Director Danone-AQUA Muhammad Azwar mengatakan, prinsip industri hijau sudah melekat dalam setiap kegiatan operasional Danone Indonesia dengan menerapkan model bisnis sirkular. Hal ini meliputi sirkular air, sirkular karbon, dan sirkular kemasan.
Implementasi sirkular air terang Azwar, ialah melalui pengelolaan dan konservasi sumber daya air secara terpadu, sirkular karbon dicapai melalui pengurangan emisi karbon yang diwujudkan dengan pemanfaatan pembangkit listrik tenaga surya untuk kegiatan operasional dan efisiensi energi lain. Selain itu sirkular kemasan dijalankan melalui penggunaan kemasan ramah lingkungan dan pengelolaan sampah plastik secara terintegrasi.
Operation Director Danone Specialized Nutrition Indonesia, Shahrul Nizam Abdullah mengatakan, penghargaan ini akan semakin memperkuat tim operasional Danone Indonesia untuk terus berupaya agar tetap menghadirkan produk-produk berkualitas tinggi melalui pemanfaatan sumber daya alam secara bijak. Kegiatan operasional yang rendah karbon, sambil terus menjalankan program-program pelestarian lingkungan secara berkelanjutan.
Tahapan pelaksanaan Industri Hijau terdiri dari acara peluncuran Penghargaan Industri Hijau, proses pendaftaran, verifikasi dan penilaian, masa sanggahan, rapat Dewan Pertimbangan, dan Penganugerahan Penghargaan Industri Hijau pada hari ini 25 November 2022. Keputusan pemberian Penghargaan Industri Hijau dilakukan oleh Dewan Pertimbangan yang terdiri dari unsur pemerintah, perguruan tinggi, pemerhati lingkungan, dan pakar lingkungan yang bertugas melakukan review dan memberi masukan terhadap hasil penilaian perusahaan industri yang dilakukan tim teknis
Menteri Perindustrian Republik Indoneisa Agus Gumiwang Kartasasmita dalam sambutannya yang disampaikan oleh Staf Ahli Menteri Bidang Iklim Usaha dan Investasi Andi Rizaldi menerangkan, ekonomi hijau adalah sistem ekonomi yang berupaya meningkatkan kesejahteraan manusia, kesetaraan sosial, sekaligus secara signifikan mengurangi risiko lingkungan dan kelangkaan ekologis, rendah karbon, efisiensi sumber daya serta inklusif secara sosial.