REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM saat ini mencapai 64,19 juta dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 61,97 persen atau senilai Rp 8.573,89 Triliun. Kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia meliputi kemampuan menyerap 97 persen dari total tenaga kerja yang ada serta dapat menghimpun sampai 60,4 persen dari total investasi.
Tingginya jumlah UMKM di Indonesia tidak terlepas dari berbagai tantangan serta kondisi pasca pandemi Covid-19 yang mendorong perubahan pada pola konsumsi barang dan jasa menjadi momentum untuk mengakselerasi transformasi digital, namun baru sekitar 8 persen dari total pelaku UMKM di Indonesia yang baru memanfaatkan platform online dalam memasarkan produk dan jasa mereka.
"Kami melihat masih diperlukannya edukasi dan sosialisasi kepada teman-teman UMKM untuk dapat memanfaatkan exposure dari teknologi digital sebagai media yang efektif untuk memasarkan produk maupun jasa mereka, karena hingga saat ini baru sekitar 8 persen UMKM yang memanfaatkan media tersebut." ujar Ismawan Pamudji CEO & Co-Founder Levabit dalam keterangan tertulis Jumat (25/11/2022).
Karena itu bertempat di kantor Levabit (Levabit Home Base) di Jakarta, Levabit menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan ID-Opentech Group pada Jumat, 25 November 2022. Penandatanganan tersebut dilakukan dalam rangka kerja sama penyertaan investasi dalam bentuk investasi teknologi senilai Rp 30 Miliar.
Penandatangan MOU ini bertujuan untuk memperkuat sisi teknologi dan bisnis dari Levabit untuk dapat menjangkau seluruh pelaku Bisnis baik skala besar maupun UMKM di Indonesia, para influencer dan masyarakat luas. Dalam sistem bisnis yang dikembangkan Levabit, Influencer dan masyarakat luas yang disebut sebagai "Levabiter" memiliki berperan penting dalam memasarkan produk dan jasa dari pelaku UMKM.
Dengan membagikan materi produk dan jasa dari pelaku UMKM yang dilakukan oleh Levabiter melalui media sosial yang mereka punya, maka tidak hanya UMKM yang mendapatkan keuntungan dari exposure atas iklan produk dan jasa mereka, tetapi Levabiter juga akan mendapatkan keuntungan finansial setelah membagikan dan memasarkan produk dan jasa UMKM tersebut melalui media sosial. Dengan adanya sistem yang dikembangkan oleh Levabit, hal ini turut menumbuhkan perkembangan UMKM di Indonesia.
Di bawah naungan PT Digipro Centralindo Indonesia, Levabit adalah suatu platform digital yang mempertemukan antara pelaku Bisnis baik skala besar maupun teman-teman dari UMKM dengan para influencer baik yang sudah terkenal ataupun masyarakat luas yang mempunyai akun sosial media apapun untuk dapat memasarkan secara Digital & Massive produk barang dan jasa UMKM secara mudah, efektif & efisien.
Sementara ID-Opentech Group sebagai suatu perusahaan di Indonesia yang sudah berpengalaman dalam mengembangkan bisnis teknologi digital dengan beberapa platform digital yang sudah berkembang dan diperhitungkan secara nasional maupun regional Asia. ID-Opentech Group sangat berpengalaman mengembangkan bisnis Startup, sehingga mencapai nilai valuasi yang tinggi dengan model bisnis yang dikembangkannya.
ID-Opentech group berencana berinvestasi di platform Levabit secara teknologi, networking dan model bisnis senilai 30 Miliar Rupiah, yang dapat meningkatkan pengguna dari Levabit baik oleh para pelaku UMKM (Promotor) yang akan memasarkan produk dan jasanya secara digital melalui para influncer (Levabiter) yang tergabung di platform Levabit.
"Kami sangat tertarik dengan ide bisnis dari Levabit dan sangat yakin inilah yang dibutuhkan di Indonesia dengan para pelaku UMKM yang masih sangat besar, sehingga kedepannya kami akan bawa Levabit ini menjadi model bisnis web 3", tutur Raine Renaldi President Director ID-Opentech Group yang juga sebagai Chief of Economy & Digital asset Committee di KADIN.