Rabu 23 Nov 2022 15:15 WIB

SCG Indonesia Dorong Wujudkan Ekonomi Hijau Setiap Produk Konstruksi

SCG Indonesia luncurkan green polymer untuk inoasi dan optimalkan SDA

Rep: Novita Intan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
SCG Indonesia. PT SCG Indonesia berupaya melakukan inovasi green meeting dengan dekorasi dari kertas daur ulang. Adapun inovasi ini nantinya akan dipamerkan perhelatan ekonomi regional APEC 2022 Thailand pada 14-19 November.
Foto: SCG Mortar
SCG Indonesia. PT SCG Indonesia berupaya melakukan inovasi green meeting dengan dekorasi dari kertas daur ulang. Adapun inovasi ini nantinya akan dipamerkan perhelatan ekonomi regional APEC 2022 Thailand pada 14-19 November.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT SCG Indonesia berupaya melakukan inovasi green meeting dengan dekorasi dari kertas daur ulang. Adapun inovasi ini nantinya akan dipamerkan perhelatan ekonomi regional APEC 2022 Thailand pada 14-19 November. 

Dalam agenda ini, SCG bekerja sama dengan berbagai organisasi untuk kembali mendukung terwujudnya ekonomi hijau dan mendorong pemulihan perekonomian pasca pandemi Covid-19. Nantinya perusahaan akan menerapkan upaya daur ulang pasca-acara produk-produk tersebut, serta menampilkan berbagai inovasi hijau seperti solusi energi bersih, solusi konstruksi hijau, dan inovasi polimer hijau.

President of Cement-Building Materials Business SCG Nithi Patarachoke mengatakan SCG bermaksud untuk menyatukan keahlian dan menggabungkan upaya seluruh pihak untuk menciptakan hubungan yang dapat memberikan peluang revitalisasi ekonomi setelah Covid-19 bagi masyarakat dan lingkungan. 

“Besar harapan kami dapat ikut memberdayakan kekuatan ekonomi yang gigih dan berkelanjutan secara konsisten, salah satunya, SCG menampilkan solusi transisi energi dengan tujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Misalnya, limbah pertanian Biomassa yang digunakan untuk menggantikan energi fosil dalam proses produksi, sedangkan biomassa berkualitas tinggi lainnya Green Biocoal, sebuah biomassa yang nilai kalornya sudah ditingkatkan melalui proses inovatif,” ujarnya dalam keterangan tulis, Rabu (23/11/2022).

Menurutnya Biocoal hijau digunakan sebagai pengganti batubara dan menjadi inisiatif untuk mengurangi pembakaran terbuka dan PM 2.5. Serta, solusi energi bersih terintegrasi ‘SCG Cleanergy’ hadir dalam bentuk smart grid untuk memudahkan pertukaran daya yang dihasilkan oleh energi bersih.

Sementara itu Executive Vice President and Chief Innovation Officer SCGC Suracha Udomsak menambahkan SCGC memproduksi SCGC green polymer untuk mengembangkan inovasi hijau dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam. “Kami juga bergabung dengan Braskem, produsen biopolimer terbesar di dunia dari Brasil, untuk berinvestasi dan membangun ‘pabrik dehidrasi bioetanol untuk memproduksi bio- etilen dan bio-polietilen’ untuk memenuhi permintaan produk bio-plastik dan industri plastik hijau yang terus meningkat,” ucapnya.

SCG juga memperkenalkan CPAC 3D Printing Solution untuk memproduksi Chalom – logo APEC 2022 Thailand” pertama dan satu-satunya di dunia. Adapun perangkat ini merupakan solusi pencetakan 3D berskala besar yang dibuat dengan semen hibrida rendah karbon SCG pekerjaan struktural yang ramah lingkungan. 

Perangkat ini memiliki kecepatan konstruksi yang sangat baik dan dapat mengurangi limbah material setidaknya 70 persen. Berkolaborasi dengan APEC 2022 Thailand, Chalom akan ditempatkan di lautan untuk menghidupkan kembali terumbu karang alami yang rusak, menumbuhkan keanekaragaman hayati yang lebih besar ekosistem laut, dan mempromosikan pariwisata dan pendapatan umum yang berkelanjutan bagi masyarakat.

SCG berkomitmen untuk menjalankan kegiatan operasional dan bisnis berdasarkan prinsip ESG 4 Plus (Environmental, Social, and Governance). SCG berpartisipasi dalam upaya mengentaskan permasalahan global dan domestik seperti resesi, pemanasan global, dan kelangkaan sumber daya alam melalui komitmen ini. 

Maka dari itu, SCG secara konsisten mengadopsi praktik bisnis terbaik untuk mengurangi kesenjangan, mencapai net-zero, dan berusaha untuk mencapai masyarakat Indonesia yang ramah lingkungan. Teknologi Refuse- Derived Fuel untuk menghasilkan energi dari limbah sedang dikembangkan di Sukabumi, proyek Reinvented Toilet pengolahan air limbah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement