REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pandemi COVID 19 yang melanda berbagai belahan dunia termasuk Indonesia, telah membawa perubahan pada dinamika kehidupan masyarakat. Salah satunya adalah meningkatnya kesadaran akan gaya hidup sehat dan pentingnya menjaga kesehatan lingkungan.
Dikutip dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, derajat kesehatan masyarakat ditentukan oleh 40 persen faktor lingkungan, 30 persen faktor perilaku, 20 persen faktor pelayanan kesehatan, dan 10 persen faktor genetika (keturunan).
Terkait hal ini, Staff Dosen Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada dr. Bagas Suryo Bintoro, PhD meminta semua bersama-sama mencegah agar tidak terjadi kerusakan lingkungan yang berdampak pada bumi dan kesehatan masyarakat di masa mendatang.
Masyarakat, tutur dia, harus dapat saling membantu, karena tidak semua elemen masyarakat memiliki resources yang sama untuk mengatasi dampak tidak hanya perubahan iklim saja, namun juga demi kesehatan masyarakat kedepannya.
Sadar akan kondisi tersebut, Danone Indonesia telah berkomitmen mewujudkan bisnis yang seimbang dan berkelanjutan. Corporate Communication Director Danone Indonesia Arif Mujahidin mengatakan penerapan visi Danone Indonesia, One Planet One Health, yang diterapkan dalam perilaku bisnis kedepannya harus dijadikan prinsip dasar.
“Kita jadi bisa melihat perkembangan kedepannya, mengenai capaian dalam membawa kesehatan ke masyarakat dan berperilaku dalam menjaga kesehatan bumi,” jelas Arif dalam talkshow bersama PP Muhammadiyah dalam Muktamar Fair yang merupakan rangkaian dari Muktamar ke 48 Muhammadiyah yang berlangsung di kota Solo.
Lebih lanjut Arif memaparkan bahwa Danone Indonesia terus melakukan inisiatif yang baik melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, salah satunya dengan PP Muhammadiyah. “Kolaborasi dengan PP Muhammadiyah menjadi salah satu bentuk kerja sama yang dilakukan untuk memperluas jangkauan edukasi kesehatan dan lingkungan. Kesempatan ini juga menjadi momen yang tepat bagi Danone Indonesia dan PP Muhammadiyah untuk menggerakkan seluruh elemen masyarakat untuk menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan demi kesehatan diri dan lingkungan,” papar Arif.
Danone Indonesia menjadi salah satu pendukung acara Muktamar Fair dengan melakukan edukasi nutrisi, kesehatan dan lingkungan kepada pengunjung dan kader Muhammadiyah serta menyediakan hingga 50 drop box di titik-titik lokasi pelaksanaan Muktamar Fair.
Langkah tersebut diharapkan dapat meminimalisir sampah dan sekaligus menjadi langkah penerapan ekonomi sirkular, dimana sampah plastik yang terkumpul akan kembali didaur ulang dalam ekosistem pengelolaan sampah Danone Indonesia untuk menjadi bahan baku kemasan botol baru ataupun barang lain yang memiliki nilai ekonomi.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) PP Muhammadiyah Dr. H. Mohammad Agus Samsudin MM mengatakan kolaborasi industri dengan organisasi masyarakat merupakan langkah positif bagi kebaikan ummat. “Sistem ini kedepannya memiliki potensi untuk dikembangkan, melalui kolaborasi dengan industri seperti dengan Danone Indonesia. Hal itu sejalan dengan sistem social business yang diterapkan, dimana manfaatnya dikembalikan ke masyarakat,” Jelas Agus.
Lebih lanjut Agus memaparkan, PP Muhammadiyah dan Danone Indonesia memiliki visi yang sama dalam mengedukasi dan menyadarkan masyarakat mengenai betapa pentingnya peningkatan kualitas lingkungan dan kesehatan. “Kesamaan visi inilah yang membuat Muhammadiyah dan Danone Indonesia kedepannya akan terus tercipta kolaborasi-kolaborasi untuk generasi di masa yang akan datang," pungkasnya.
Sebelumnya, Danone Indonesia juga telah berkolaborasi bersama MPKU PP Muhammadiyah dan merancang program bersama dalam peningkatan edukasi kesehatan masyarakat dalam upaya peningkatan kesadaran tentang stunting dan gizi seimbang hingga perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), peningkatan akses air bersih dan sanitasi di sekolah dan pesantren Muhammadiyah, pengembangan produk dan kredit mikro untuk sektor air dan sanitasi bersama Lembaga Keuangan (LK) Muhammadiyah.
Selain itu juga peningkatan kapasitas usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) berbasis produk sehat melalui edukasi, inkubasi bisnis dan akses pelayanan bisnis, serta edukasi pengelolaan sampah dan proses pengelolaan dan pengumpulan sampah di lingkungan Muhammadiyah.