REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musyawarah Nasional (Munas) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) yang berlangsung di Solo, Jawa Tengah, ricuh. Menurut Ketua Organizing Commite (OC) Munas HIPMI XVII Muhammad Ali Afandie keributan tersebut karena salah paham pribadi dua anggotanya.
"Kejadian semalam disebabkan kesalahpahaman pribadi antara dua anggota peninjau munas HIPMI yang terjadi di luar ruang makan," kata Muhammad Ali Afandie, saat dihubungi Republika, Selasa (22/11/2022).
Muhammad Ali Afandie memastikan, meski sempat rusuh seperti yang tersebar di video dan viral, Munas HIPMI XVII tetap berjalan. Sehingga rangkaian acara tetap dilanjutkan sesuai jadwal. "Tahapan munas masih tetap berjalan sebagaimana yang telah dijadwalkan," ujarnya.
Dia memastikan, HIPMI organisasi yang selalu mengutamakan kekeluargaan, walaupun dalam suasana hangat. Panitia menyampaikan permintaan maaf apa yang terjadi saat Munas.
"Kami panitia meminta maaf kepada para peserta munas HIPMI dan masyarakat atas kejadian yang terjadi semalam," katanya.
Muhammad Ali Afandie berjanji masalah ini akan segera diselesaikan secara internal. Sehingga para pihak yang berseteru tidak saling melapor. "Kami akan menempuh penyelesaian secara internal dan kekeluargaan," katanya
Beredar video peserta Musyawarah Nasional (Munas) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) XVII di Hotel Alila, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Senin (21/11/2022), saling adu pukul. Tidak cukup sampai di situ, para peserta juga saling tendang satu sama lain. Para anggota HIPMI yang berkelahi itu masih memakai batik seperti yang dikenakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan para menteri ketika membuka munas.
Belum jelas penyebab sampai terjadi kerucuhan tersebut. Gara-gara perkelahian itu, piring dan gelas yang disajikan di meja makan terdengar pecah.
Ketika membuka Munas HIPMI, Jokowi berpesan kepada jajarannya untuk bisa menjaga nama baik Indonesia di mata internasional. Indonesia saat ini di puncak kepemimpinan global setelah KTT G20 di Bali dan memegang keketuaan ASEAN tahun depan.
"Ini merupakan bentuk kepercayaan dunia internasional terhadap Indonesia yang harus dijaga," ujar Jokowi saat membuka Munas HIPMI, Senin.
Menurut Jokowi, peran pengusaha sangat penting bagi kemajuan Indonesia. Sebagaimana negara membangun kepercayaan internasional, para pengusaha juga membangun kepercayaan orang lain terhadap kita.
"Pengusaha, punya perusahaan, punya produk, kalau dipercaya, maka jual barangnya jadi mudah," katanya.