REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN (Persero) dan Sumitomo Corporation berkolaborasi dalam upaya percepatan transisi energi di indonesia. Dua entitas lintas negara ini melakukan studi bersama terkait potensi pengalihan aset PLTU dan pengembangan pembangkit energi baru terbarukan (EBT).
Kerja sama tertuang dalam Principles Agreement yang ditandatangani l Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dan CEO Sumitomo Coorporation Masayuki Hyodo serta disaksikan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Duta Besat Jepang Kenji Kanasugi dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Nusa Dua, Bali, pada Ahad (13/11).
Moeldoko mengatakan kolaborasi PLN dan Sumitomo merupakan wujud komitmen bersama untuk menurunkan emisi karbon.
“Kerja sama ini perlu dibangun dalam konteks yang lebih besar untuk membangun hubungan yang lebih kuat dengan Indonesia,” ujarnya.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan kerja sama PLN dengan Sumitomo merupakan wujud kolaborasi era baru. Kerja sama ini mengarah pada studi untuk early retirement PLTU dengan penukaran, pengembangan, pembangunan, pengoperasian dan penjualan listrik serta investasi industri hijau.
"Kerja sama ini menunjukkan kepada dunia, jika sebelumnya strategi transisi energi terkesan terfragmentasi, maka hari ini caranya adalah dengan berkolaborasi,” jelasnya.
Hadirnya pembangkit EBT dapat menggantikan peran pembangkit fosil yang saat ini beroperasi, sehingga dapat meningkatkan bauran energi bersih.
“Kami tahu, kami harus berubah juga. Kami tidak akan mampu menanggung beban ini sendirian. Satu-satunya cara untuk maju adalah melalui kolaborasi. Kolaborasi dalam teknologi, strategi, kebijakan, dan investasi,” tambahnya.
CEO Sumitomo Coorporation Masayuki Hyodo merasa sangat terhormat mendapat dukungan yang luar biasa untuk membuat langkah maju dalam upaya transisi energi di Indonesia.
“Sekarang adalah waktu untuk membuat langkah maju terutama menangani masalah perubahan iklim. Persoalan ini mendesak bagi umat manusia di seluruh dunia. Tidak hanya Indonesia tetapi juga Jepang,” ujarnya.
Masayuki menambahkan, kolaborasi dengan PLN dapat membuat langkah maju dalam rangka transisi energi. Ia optimistis, kerja sama antara PLN dan Sumitomo, merupakan langkah proaktif yang dapat mendukung pengurangan emisi CO2.
“Kami optimistis agenda ini memberi harapan bagi masyarakat dan banyak pemangku kepentingan di Indonesia,” pungkasnya.