REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Transisi dari pandemi menuju endemi Covid-19 disambut suka cita masyarakat di Indonesia dan sejumlah negara. Kini, dengan pelonggaran bepergian, masyarakat sudah mulai berani dan banyak melakukan perjalanan.
Namun, seringkali saat bepergian kita dihadapkan berbagai risiko, apalagi jika traveling ke mancanegara. Sebut saja risiko ketinggalan pesawat, risiko kesehatan di negara tujuan, risiko kehilangan bagasi dan lainnya. “Padahal, kita ingin perjalanan terlindungi mulai dari sebelum perjalanan, selama perjalanan, bahkan hingga perjalanan telah berakhir tanpa rasa khawatir,” kata Budi Kusmawardi, Direktur PT Aman Jelajah Internasional di Jakarta, pekan ini.
Menangkap peluang bisnis proteksi traveller itulah, GIP Group mendirikan PT Aman Jelajah Internasional (AJI) tahun 2020 dengan melansir Asuransi Amanyaman. “Kami di Galileo sudah dikenal sebagai penjual tiket pesawat secara business to business (B to B) ke travel agent lebih dari 20 tahun. Kini, melalui Asuransi Amanyaman kami menjumpai end user atau konsumen secara langsung,” ungkap Budi seraya menyebut kehadiran Amannyaman bersamaan dengan rangkaian GIP Group Summit 2022 di Jakarta.
Menurutnya, AJI merupakan pelopor di industri asuransi perjalanan (travel insurance) di Indonesia yang menawarkan asuransi perjalanan dengan keunggulan double-protection melalui inovasi produk dan teknologi.
Bekerja sama dengan Etika dari Malaysia, AJI menghadirkan Amanyaman sebagai produk asuransi yang dapat diandalkan melalui manfaatnya yang unik dan belum ada di asuransi perjalanan lainnya. “Untuk pertama kalinya di Indonesia, Amanyaman memberikan manfaat proteksi atas biaya rebooking ticket bagi pemegang polis yang harus melakukan reschedule tiket karena mengalami urusan mendadak dengan alasan apapun,” jelas Budi.
Amanyaman juga memberikan konsumen kebebasan untuk mengubah jadwal bilamana terjadi risiko-risiko perjalanan yang tidak diduga terjadi. Selain itu, Amanyaman memberikan perlindungan medis, proteksi kecelakaan diri, serta proteksi terhadap seluruh risiko perjalanan lainnya yang dapat dinikmati dari sebelum keberangkatan, selama perjalanan, bahkan setelah perjalanan berakhir saat konsumen sudah tiba kembali di Indonesia. Juga, perlindungan atas penggantian biaya aplikasi Visa jika Cisa yang diajukan ditolak oleh kedutaan.
“Semua proses dapat diakses dengan mudah bagi travellers maupun travel agent, melalui satu platform Sales App dan Claim App yang sudah terintegrasi dan user-friendly. Dengan fitur Tracking Claim History, proses klaim menjadi lebih transparan karena dapat dipantau kapan saja dan di mana saja secara real time tanpa memerlukan prosedur yang rumit,” jelas Budi.
Produk Amanyaman melayani seluruh perjalanan di Asia hingga seluruh dunia dengan menawarkan pilihan produk yang dapat dipilih sesuai kebutuhan, mulai dari Asia 50, Worldwide 50, Worldwide 100 dan Worldwide 250 dengan total perlindungan hingga Rp 3,75 miliar. Serta, produk Asia 50 plus, Worldwide 50 plus, Worldwide 100 plus dan Worldwide 250 plus yang sudah dilengkapi dengan proteksi Covid-19 hingga 32.500 dolar AS.
Berbagai pilihan plan type ini memastikan traveller dapat memilih tipe polis sesuai dengan kebutuhan. Juga, tipe asuransi Family Plan yang bisa melindungi seluruh anggota keluarga yang turut dalam perjalanan. Semuanya tersedia baik untuk Single Trip yang hanya berlaku untuk sekali perjalanan, atau Annual Trip bagi frequent traveller yang membutuhkan perlindungan selama periode 1 tahun penuh.
Budi mengatakan, semua proses transaksi, baik pembelian polis maupun klaim dapat diakses secara transparan dalam aplikasi yang mudah digunakan oleh travel agent sebagai penjual, maupun traveller di seluruh Indonesia untuk menciptakan pengalaman pelanggan yang terbaik.
“Premi asuransi terjangkau mulai Rp 80 ribu hingga Rp 5,52 juta. Makin lama liburan di luar negeri, maka makin mahal nilai premi asuransinya. Dan untuk pemasaran produk ini, kami menggunakan jasa berbagai travel agent konvensional di Indonesia. Sedangkan kantor pusat AJI di Jakarta dengan operasional juga di Surabaya, Bandung dan Medan,” ungkap Budi.
Budi menambahkan pihaknya menargetkan premi meningkat hingga 100 persen. Ia menyebut target itu merupakan capaian di tahun 2023 meski ada ancaman resesi.
Bertumbuhnya bisnis pariwisata akan berjalan paralel dengan asuransi perjalanan. “Makin banyak orang melakukan perjalanan pasti kebutuhan travel insurance akan meningkat,” tuturnya. Kontributor premi paling besar berasal untuk perjalanan paling jauh di luar Asia.
Selain asuransi perjalanan internasional, ke depan, Amanyaman akan merambah ke proteksi perjalanan domestik atau dalam negeri dan perjalanan haji/umrah. “Kami sedang memprosesnya, dan dalam waktu dekat kami bisa melayani perjalanan jemaah haji/umrah karena ada beberapa ketentuan,” dia menambahkan.