Sabtu 29 Oct 2022 05:06 WIB

UMKM dan Digitalisasi, Motor Pemulihan Ekonomi Indonesia

Solusi teknologi GoTo dibutuhkan agar UMKM adaptasi dengan perkembangan dunia usaha

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Grup GoTo, ekosistem digital terbesar Indonesia yang menaungi Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial (GTF), tahun ini kembali menghadirkan Konferensi Maju Digital untuk para pegiat UMKM. Menyusul kesuksesan gelaran Konferensi Maju Digital 2021 yangmenjangkau belasan ribu pelaku UMKM, kini edisi kedua dihelat kembali dengan tujuan mendorong kemajuan dan daya saing UMKM.
Foto: Dok Goto
Grup GoTo, ekosistem digital terbesar Indonesia yang menaungi Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial (GTF), tahun ini kembali menghadirkan Konferensi Maju Digital untuk para pegiat UMKM. Menyusul kesuksesan gelaran Konferensi Maju Digital 2021 yangmenjangkau belasan ribu pelaku UMKM, kini edisi kedua dihelat kembali dengan tujuan mendorong kemajuan dan daya saing UMKM.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam pidatonya saat membuka G20 GPFI High Level Symposium pada awal Oktober 2022, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan Usaha Menengah, Kecil, dan Mikro (UMKM) memiliki peran penting dalam menyulut pulihnya ekonomi Indonesia. Setelah pandemi Covid-19 mulai teratasi, sudah saatnya ekonomi nasional juga sembuh dari sakitnya dan UMKM harus mampu bagkit.

Sri Mulyani menekankan UMKM sangat vital bagi perekonomian dan untuk mengambangkannya membutuhkan pendekatan holistik dalam ekosistem. "Setidaknya, ada enam aspek yaitu kebijakan, akses keuangan, pasar, kapasitas sumber daya manusia, pendampingan, dan budaya," kata Sri Mulyani, Selasa (4/10/2022).

Tak bisa bangkit sendiri, Sri Mulyani mengatakan digitalisasi memegang peran penting dalam menggabungkan keenam komponen itu. Lalu nantinya akan ada harapan besar untuk mengakselerasi program pengembanga UMKM.

Sri Mulyani mengakui pemerintah tidak bisa sendiri dalam mengembangkan ekosistem UMKM dan digitalisasi. "Kita membutuhkan lebih banyak keterlibatan sektor swasta baik dalam bentuk fintech, crowdfunding, maupun perdagangan elektronik, pendampingan UMKM yang baru merintis, dan perluasan jaringan usaha yang dapat mengundang lebih banyak investasi,” ungkap Sri Mulyani.

Indonesia memiliki dua perusahaan berbasis teknologi yang sudah dipastikan kemampuan digitalisasinya menjadi penentu. Gojek dan Tokopedia, setelah keduanya resmi merger pada Mei 2021, perannya semakin terasa dalam mendekatkan digitalisasi kepada masyarakat, termasuk UMKM.

Grup GoTo, ekosistem digital terbesar Indonesia yang menaungi Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial (GTF), tahun ini kembali menghadirkan Konferensi Maju Digital untuk para pegiat UMKM. Menyusul kesuksesan gelaran Konferensi Maju Digital 2021 yangmenjangkau belasan ribu pelaku UMKM, kini edisi kedua dihelat kembali dengan tujuan mendorong kemajuan dan daya saing UMKM.

“Ini adalah konferensi UMKM nasional terbesar dari Grup GoTo untuk mendorong kapasitas pegiat UMKM Indonesia melalui berbagai inisiatif dan solusi teknologi," ujar Group Head of Merchant Marketing Gojek dan GoTo Financial Bayu Ramadhan, Kamis (27/10/2022).

Bayu memastikan, solusi teknologi dibutuhkan agar UMKM dapat terus beradaptasi dengan perkembangan dunia usaha masa kini. Pegiat UMKM yang vital bagi perekonomian Indonesia diharapkan dapat mengembangkan bisnisnya dengan memanfaatkan teknologi digital.

Menyumbang Nilai

Chief of Corporate Affairs Grup GoTo, Nila Marita menyatakan saat ini terdapat lebih dari 15 juta mitra usaha, 2,6 juta mitra pengemudi dan lebih dari 67 juta pengguna bertransaksi tahunan. Ekosistem GoTo yang besar itu turut menyumbang nilai pada perekonomian Indonesia.

"Ekosistem digital Grup GoTo berkontribusi sekitar dua persen terhadap PDB Indonesia," kata Nila.

Nila menegaskan, dampak ekonomi yang besar tersebut tidak lepas dari peran UMKM sebagai penggerak sektor riil ekonomi tanah air. Selain itu juga juga menjadi motor pendorong pemulihan ekonomi nasional.

"Grup GoTo menghadirkan Konferensi Maju Digital untuk mendorong kemajuan para mitra UMKM melalui program edukasi dan pemberdayaan berkelanjutan," tutur Nila.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement