Jumat 28 Oct 2022 08:14 WIB

Bank Sentral: Ekonomi Ukraina Menyusut Hampir 32 Persen pada 2022

Kemerosotan ekonomi Ukraina didorong oleh permintaan domestik yang lebih rendah.

 Pemandangan umum bangunan yang hancur di kota Chernihiv, Ukraina, 03 April 2022 (dikeluarkan 04 April 2022). Ekonomi Ukraina akan menyusut hampir 32 persen tahun ini dan inflasi tahunan akan meningkat menjadi 30 persen, sebagian besar karena kerusakan yang dilakukan oleh invasi Rusia, kata bank sentral Ukraina, Kamis (27/10/2022).
Foto: EPA-EFE/NATALIIA DUBROVSKA
Pemandangan umum bangunan yang hancur di kota Chernihiv, Ukraina, 03 April 2022 (dikeluarkan 04 April 2022). Ekonomi Ukraina akan menyusut hampir 32 persen tahun ini dan inflasi tahunan akan meningkat menjadi 30 persen, sebagian besar karena kerusakan yang dilakukan oleh invasi Rusia, kata bank sentral Ukraina, Kamis (27/10/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Ekonomi Ukraina akan menyusut hampir 32 persen tahun ini dan inflasi tahunan akan meningkat menjadi 30 persen, sebagian besar karena kerusakan yang dilakukan oleh invasi Rusia, kata bank sentral Ukraina, Kamis (27/10/2022).

Dengan asumsi risiko keamanan menurun dan permintaan meningkat, produk domestik bruto akan tumbuh sekitar 4,0 persen hingga 5,0 persen per tahun pada tahun 2023 dan 2024, kata bank dalam laporan inflasi triwulanannya.

Baca Juga

"Kemerosotan ekonomi tahun ini telah didorong oleh permintaan domestik yang lebih rendah, logistik yang terganggu, dan kerugian besar tenaga kerja dan potensi produksi yang disebabkan oleh perang," katanya, memperkirakan tingkat pengangguran akan mencapai 30 persen tahun ini.

"Kebijakan fiskal sangat akomodatif dan akan tetap seperti itu hingga akhir 2024. Ini akan mendukung ekonomi selama perang dan, ditambah dengan berkurangnya risiko keamanan, berkontribusi pada pemulihan ekonomi."

 

Inflasi saat ini hampir 25 persen diperkiran akan turun menjadi 21 persen tahun depan dan turun di bawah 10 persen pada 2024, kata bank tersebut.

Pembiayaan internasional akan tetap menjadi sumber utama untuk menutupi defisit anggaran, yang akan menyempit secara bertahap menjadi 12 persen dari PDB pada 2024, turun dari 25 persen dari PDB pada 2022, katanya.

Risiko utama dari ramalan tersebut adalah bahwa perang dapat berlangsung lebih lama dari yang diperkirakan. Di bawah skenario alternatif, yang mengasumsikan risiko keamanan akan berlangsung hingga pertengahan 2024, pertumbuhan PDB hanya akan menjadi 2,0 persen hingga 3,0 persen per tahun pada 2023 dan 2024.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement