REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bukit Asam Tbk (PTBA) pada kuartal ketiga tahun ini mampu membungkus laba bersih Rp 10 triliun. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, laba ini tumbuh 109,75 persen.
Direktur Utama PTBA Arsal Ismail menjelaskan, kenaikan laba bersih ini bisa dikantongi perusahaan dari kenaikan pendapatan pada periode tahun ini sebesar Rp 31,07 triliun. Pendapatan juga tumbuh 60,31 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar 19,38 triliun.
"Tumbuh positifinya kinerja perusahaan pada kuartal ketiga tahun ini dipengaruhi pemulihan ekonomi global yang mendorong permintaan batu bara baik dalam negeri maupun ekspor," ujar Arsal secara daring, Kamis (27/10).
Arsal menambahkan, total produksi batu bara hingga kuartal tiga tahun ini mencapai 27,7 juta ton. Naik 21 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 22,9 juta ton. Produksi yang naik ini juga didukung dari penjualan yang tumbuh sebesar 23,5 juta ton pada periode tahun ini. Volume penjualan batu bara ini tumbuh 12 persen dari periode yang sama tahun lalu.
"Ekspor kami juga meningkat 44 persen. Meski kami melakukan ekspor, namun secara pemenuhan DMO, perusahaan sudah memenuhi 14,4 juta ton atau 159 persen dari target tahunan," ujar Arsal.
PTBA mencatatkan liabilitas Rp 14,78 triliun per September 2022, naik dari Rp 11,87 triliun pada akhir 2021. Pada kuartal III tahun 2022, liabilitas jangka pendek Rp 9,74 triliun, sedangkan liabilitas jangka panjang Rp 5,04 triliun.
Ekuitas PTBA sejumlah Rp 26,43 triliun per September 2022, naik dari Rp 24,25 triliun pada akhir tahun lalu. Total aset PTBA pun mencapai Rp 41,22 triliun per kuartal III tahun 2022, naik dari sebelumnya Rp 36,12 triliun.