Selasa 25 Oct 2022 03:15 WIB

Kemenhub Koordinasikan Integrasi Angkutan Massal dengan DKI

Angkutan massal perkotaan akan diintegrasikan dengan ekosistem kendaraan listrik.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Transjakarta. Ilustrasi
Foto: Agung Supriyanto/Republika
Transjakarta. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan pertemuan dengan Pejabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Senin (24/10/2022). Pertemuan dilakukan untyk meningkatkan koordinasi antara Kemenhub dengan Pemprov DKI Jakarta dalam mengintegrasikan angkutan massal perkotaan serta eksosistem kendaraan listrik. 

“Koordinasi Kemenhub dengan Pemprov DKI Jakarta cukup penting karena transportasi Jakarta adalah role model bagi kota-kota lain dan menjadi top of mind di masyarakat dengan segala kemudahan dan kesulitannya seperti, kemacetan dan lain sebagainya,” kata Budi dalam pernyataan tertulisnya, Senin (24/10/2022).

Baca Juga

Terkait progres proyek MRT Jakarta, Budi mengatakan saat ini sudah beroperasi fase 1 rute HI-Lebak Bulus. Selain itu juga saat ini tengah dilakukan proses pembangunan fase 2 (HI-Ancol). 

“Untuk fase-fase selanjutnya, pemerintah Indonesia akan membuka kerjasama dengan pihak Jepang, Korea, dan Inggris, yang akan dimulai dengan MoU di perhelatan G20,” tutur Budi.

Dengan semakin banyaknya peminat, Budi mengatakan dapat dilakukan proses tender dan bisa mendapatkan penawaran yang lebih baik karena ada kompetisi pada proyek pembangunan MRT. Budi mengatakan, saat ini tengah dilakukan Feasibility Study (FS) proyek MRT Fase 3 (timur-barat) yang ditargetkan selesai pada 2023 dan pada 2024 sudah mulai dibangun.

Budi juga menyoroti terkait integrasi antarmoda angkutan massal seperti MRT, LRT, dan Bus Rapid Transit (BRT) di DKI Jakarta, yang harus terus ditingkatkan. Salah satunya yaitu dengan mengembangkan konsep transit oriented development (TOD) dan park and ride di simpul-simpul transportasi. 

“Saya mendorong kolaborasi Pemprov DKI untuk membangun tempat parkir vertikal (bertingkat) simpul transportasi seperti Stasiun Manggarai, Tanah Abang, dan lainnya, untuk mengurangi kemacetan,” ungkap Budi.

Lalu terkait implementasi kendaraan listrik di DKI Jakarta, Budi mendorong untuk menyediakan lebih banyak lagi titik-titik pengisian daya berupa charging station atau penggantian baterai. Khususnya untuk kendaran pribadi maupun transportasi publik.  

“Kendaraan listrik menjadi perhatian bapak presiden, oleh karenanya dengan semakin banyaknya tempat pengisian daya maka minat masyarakat untuk pindah ke kendaraan listrik akan semakin meningkat. Apalagi pemerintah kemungkinan akan menyiapkan subsidi tahun depan, sehingga perubahan akan terjadi lebih cepat,” jelas Budi.

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Santoso mengatakan akan menindaklanjuti poin-poin penting yang dibahas dalam pertemuan tersebut. Dia menegaskan akan segera menindaklanjuti poin pertemuan pengadaan park and ride seperti di Manggarai dan Tanah Abang. 

“Juga termasuk menambah charging station yang akan ditempatkan di beberapa gedung perkantoran. Kemudian sinkronisasi pembiayaan APBD DKI Jakarta 2023 terkait MRT Jakarta dan LRT Jabodebek,” tutur Heru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement