REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PGN Tbk sebagai Subholding Gas Pertamina terus memperluas pasar gas bumi internasional melalui pemenuhan kebutuhan Liquified Natural Gas (LNG) di Bangladesh. Dengan penguasaan lebih dari 90 persen market gas bumi di Indonesia, PGN antusias menjadi bagian dari pengembangan bisnis LNG di Bangladesh baik sebagai pemasok LNG maupun penyedia infrastruktur di Bangladesh.
Guna menjajaki potensi bisnis gas bumi di Bangladesh, PGN dan Intraco menandatangani Memorandum of Understanding mengenai pengembangan suplai LNG dan infrastrukur gas bumi di Bangladesh. Penandatanganan dilaksanakan oleh Heru Setiawan selaku Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN dengan Mohammed Riyadh Ali selaku Managing Director Intraco Refueling Station Ltd. serta disaksikan Duta Besar Indonesia untuk Bangladesh dan Nepal, Heru Subolo, Jumat (21/10).
“Dalam kerjasama ini, ke depan diharapkan PGN akan berperan sebagai penyedia kargo LNG yang bisa menopang pertumbuhan ekonomi Bangladesh. Kolaborasi juga dilakukan untuk potensi pengembangan bisnis gas bumi lainnya di sektor transportasi gas, rumah tangga dan lainnya," jelas Heru Setiawan
Heru melanjutkan bahwa PGN telah berpengalaman dalam mengelola bisnis midstream hingga downstream gas bumi, portofolio LNG domestik maupun internasional, serta pengalaman dalam mengelola FSRU dan fasilitas LNG lainnya.
“Kami semakin optimis merealisasikan peningkatan bisnis gas bumi di pasar internasional. Semoga kerjasama ini dapat berlanjut sampai dengan tahap eksekusi secara komersial,” ujar Heru.
Bagi Bangladesh, kerjasama ini akan mengarah pada ketahanan energi di Bangladesh sebagai salah satu sumber kekuatan ekonomi di Asia Selatan. Secara historis, gas bumi menjadi salah satu sumber energi utama yang diutilisasi lebih dari 60% di Bangladesh. Pemenuhan gas bumi akan dikombinasikan dengan implementasi dan pengembangan teknologi serta komersialisasi pemanfaatan gas bumi sehingga akan mendorong Bangladesh ke level baru.
Dalam sambutannya Duta Besar RI untuk Bangladesh, Heru Subolo mengapresiasi PGN dan Intraco atas langkah ini dan agar detail serta implementasi kerjasama ini dapat segera terlaksana.
“Dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan stabil sebesar 6 persen pasar Bangladesh sangat terbuka bukan hanya di bidang migas namun juga kesempatan di bidang nonmigas.” ucap Subolo.
"MoU ini juga semoga akan semakin meningkatkan relasi Indonesia dan Bangladesh” imbuhnya.
PGN sebagai representasi Indonesia dan Holding Migas PT Pertamina (Persero) siap untuk menguatkan kerjasama dengan Bangladesh. Kerjasama ini sekaligus memupuk hubungan bilateral diplomasi ekonomi antara Indonesia dan Bangladesh yang sudah terjalin selama ini. PGN juga memastikan bahwa pemenuhan energi dan implementasi potensi bisnis lainnya akan memberikan benefit baik bagi Indonesia maupun Bangladesh.