REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di usia yang ke-30, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) memperkuat komitmennya untuk mengembangkan ekonomi hijau. Ekonomi hijau dinilai akan memainkan peran penting di masa depan, khususnya terhadap faktor lingkungan, sosial dan tata kelola (ESG).
Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk, Garibaldi Thohir, Adaro pun akan mengoptimalkan peluang ekonomi hijau."Kami harus memanfaatkan peluang ekonomi hijau yang datang dengan terus berupaya mengembangkan dan mendiversifikasi bisnis kami," kata Garibaldi saat Perayaan HUT Ke-30 PT Adaro Energy Indonesia Tbk di Jakarta, Kamis (20/10).
Menurut Garibaldi, Adaro siap bertransformasi menjadi tiga pilar. Pertama, pilar Adaro Energy yang membawahi seluruh bisnis yang telah membawa Adaro menjadi salah satu perusahaan energi terbesar.
Kedua, pilar Adaro Minerals yang akan mengolah sumber daya mineral serta aluminium di kawasan industri hijau terbesar di dunia, Kalimantan. Hal ini merupakan wujud komitmen Adaro untuk mentransformasi bisnis menjadi usaha yang lebih berkelanjutan melalui inisiatif ramah lingkungan.
Pilar terakhir dan terbaru adalah pilar Adaro Green. Melalui pilar ini, perseroan akan fokus mengembangkan berbagai sumber energi baru dan terbarukan.
Garibaldi berharap, upaya yang dilakukan secara berkesinambungan ini akan menjadi awal yang signifikan dari perjalanan transformasi Adaro melalui green initiatives jangka panjang, dengan business model yang lebih seimbang dan berkelanjutan bagi Grup Adaro.
Dengan demikian, lanjut Garibaldi, Adaro dapat terus meningkatkan kontribusi kepada Indonesia, baik melalui pajak dan royalti. Pada akhirnya, Adaro turut berkontribusi mendukung pertumbuhan ekonomi hijau untuk masa depan Indonesia.