Rabu 19 Oct 2022 12:53 WIB

Kementan Pacu Ekspor Bunga Krisan Lewat Kampung Flori

Bunga krisan punya daya tahan lebih kuat dan nilai jual menjanjikan di pasar global

Petani memanen bunga krisan, (ilustrasi).  Kementerian Pertanian (Kementan) berupaya memacu ekspor bunga krisan melalui pengembangan Kampung Flori.
Foto: ANTARAAri Bowo Sucipto
Petani memanen bunga krisan, (ilustrasi). Kementerian Pertanian (Kementan) berupaya memacu ekspor bunga krisan melalui pengembangan Kampung Flori.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) berupaya memacu ekspor bunga krisan melalui pengembangan Kampung Flori yang merupakan turunan dari Kampung Hortikultura dengan mengedepankan teknologi green house atau rumah kaca.

Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Prihasto Setyanto dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (19/10/2022), mengatakan bunga krisan memiliki daya tahan lebih kuat dan nilai jual yang menjanjikan di pasar internasional.

Baca Juga

Dia mengatakan ekspor bunga krisan Indonesia terus mengalami peningkatan dengan nilai yang tinggi sejak tahun 2020. Volume ekspor krisan pada 2020 kurang lebih 43.500 kilogram bernilai 732.734 dolar AS, meningkat menjadi 131.500 kilogram dengan nilai 903.929 dolar AS pada 2021. "Ekspor krisan meningkat signifikan," kata Prihasto.

Menurut Prihasto, pencapaian tersebut tak lepas dari dorongan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpoagar produksi tanaman bunga melalui program Kampung Flori digalakkan. Prihasto juga mengapresiasi peran dan partisipasi aktif para pelaku dan pegiat florikultura.

Menurut dia, pegiat florikultura terlibat memperkenalkan sekaligus mempromosikan florikultura Indonesia seperti perhelatan internasional One Day with Indonesian Coffee, Fruits, Floriculture and Food Corps di beberapa negara pada 2021.

Kampung Flori merupakan bagian dari program Pengembangan Kampung Hortikultura yang diinisiasi Direktorat Jenderal Hortikultura. Caranya, menerapkan teknologi budidaya florikultura dalam green house.

Sejak tahun 2020, terdapat 105 Kampung Flori dan 69 unit green house yang telah dibangun, khususnya untuk penanaman krisan, anggrek, dan mawar. Sementara tahun 2023, kata Prihasto, telah dicanangkan pembangunan 63 unit green house di 78 Kampung Flori. Juga untuk komoditas unggulan prioritas nasional krisan, anggrek, dan tanaman hias daun.

Dengan bantuan rumah kaca, lanjutnya, petani dapat meningkatkan mutu tanaman hias yang dihasilkan. Ini penting agar dapat memenuhi standar ekspor dan mampu bersaing dengan tanaman hias dari negara lain.

Salah satu binaan Ditjen Hortikultura Kelompok Tani Swastika Jaya di Desa Sukamanah, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat,membudidaya krisan menerima bantuan green house tahun 2022 seluas 1.024 meter kubik. Belum lama ini, Swastika Jaya memanen krisan untuk dikirim ke Jepang.

Selain di Bogor, panen krisan dilakukan di rumah kaca bantuan Ditjen Hortikultura di Jakarta dan Kabupaten Karo untuk tujuan ekspor ke Jepang. Juga panen krisan di Sukabumi dengan tujuan ekspor ke Turki dan Korea. Lalu, panen di Lampung Tengah dengan tujuan ekspor ke Turki.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement