Rabu 12 Oct 2022 15:58 WIB

Indodax: Jumlah Investor Bertambah Tandai Aset Kripto Masih Diminati

Bappebti mencatat total investor kripto per akhir Agustus 2022 mencapai 16,1 juta.

 Sejumlah mata uang kripto di dunia, Bitcoin (bawah kanan), Ethereum (tengah), Ripple (kanan), dan Cardano (kiri).
Foto: EPA
Sejumlah mata uang kripto di dunia, Bitcoin (bawah kanan), Ethereum (tengah), Ripple (kanan), dan Cardano (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Chief Executive Officer (CEO) Indodax Oscar Darmawan menilai kenaikan jumlah investor kripto yang cukup signifikan menandakan bahwa investasi pada aset kripto masih diminati oleh masyarakat meski di tengah gejolak ekonomi. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat total investor kripto sampai akhir Agustus 2022 sudah mencapai 16,1 juta investor, naik 43,75 persen dibandingkan posisi pada akhir 2021 lalu sebanyak 11,2 juta investor.

"Meskipun pada 2022 ini market kripto sedang masuk fase winter, nyatanya peminat investasi kripto masih banyak yang mana dibuktikan dengan penambahan jumlah investor kripto," ujar Oscar dalam keterangan di Jakarta, Rabu (12/10/2022).

Baca Juga

Menurut Oscar, justru momen di saat market sedang turun atau bearish, bisa dimanfaatkan oleh investor kripto baik investor lama atau baru untuk mengumpulkan portofolio asetnya dengan harga miring untuk bisa dijual kembali saat harganya naik kembali 2-3 tahun lagi.

Oscar menyampaikan, dengan jumlah investor yang sudah tembus 16,1 juta investor, bukan tidak mungkin pada 2023 jumlahnya bisa mencapai 20 juta investor. Tidak hanya merilis kenaikan jumlah investor, Bappebti juga merilis total nilai transaksi pada Januari hingga Agustus 2022 yang tercatat sebesar Rp249,3 triliun.

Meskipun mengalami penurunan lebih dari 50 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya, Oscar melihat hal itu merupakan suatu hal yang wajar. Oscar mengatakan, pada 2021 merupakan tahun dimana harga kripto sedang tinggi-tinggi nya, bahkan Bitcoin dan Ethereum menyentuh level tertinggi sepanjang masa atau all time high lebih dari satu kali.

"Nilai transaksi pada 2021 pun jauh lebih besar selain karena harga kripto yang memang sedang bullish, faktor banyaknya orang yang transaksi dan take profit pun banyak. Berbeda dengan tahun ini di mana selain harga kripto yang sedang bearish, para investor pun enggan untuk bertransaksi karena melihat bahwa pasar sedang bearish," ujar Oscar.

Melihat perkembangan pasar kripto di Indonesia yang semakin maju dan tidak sebatas dari segi pasar namun juga dari pelaku dan regulator, Oscar pun memprediksi bahwa ekosistem kripto di Indonesia akan semakin kokoh ke depannya.

"Saya melihat bahwa Bappebti selaku regulator sangat cepat tanggap dalam membuat peraturan terkait kripto. Seperti pengaturan aset kripto mana saja yang bisa diperdagangkan, menyetop izin exchange kripto baru baru ini, dan peraturan peraturan lainnya yang terus diperbarui setiap waktunya," kata Oscar.

Ia pun berharap, dengan regulasi regulasi yang dikeluarkan Bappebti, dapat membuat investor kripto di Indonesia semakin aman dan nyaman khususnya ketika mereka bertransaksi di bursa lokal yang sudah teregulasi Bappebti.

Di samping itu, untuk memperkokoh ekosistem kripto di Indonesia, Oscar berharap bahwa pihak pemerintah bisa segera meresmikan bursa berjangka kripto untuk membantu pengawasan terhadap transaksi jual beli kripto di bursa kripto teregulasi Bappebti.

"Sebagai pelaku industri, saya sangat mendukung peresmian segera bursa berjangka ini karena saya melihat prospek bursa kripto akan sangat bagus dan bermanfaat di kemudian hari agar bisa mengawasi transaksi kripto sesuai dengan peraturan dan hukum yang berlaku da? saya optimis ini dapat memajukan ekosistem kripto di Indonesia menjadi jauh lebih baik lagi," ujar Oscar.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement