REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra memastikan saat ini jumlah armada yang beroperasi sudah terus bertambah. Saat ini Garuda masih berusaha merestorasi pesawatnya untuk meningkatkan kapasitas penumpang.
"Pesawat kami hingga pertengahan tahun ini hanya sekitar 29 pesawat dan hari ini kami bisa sampaikan sudah pada angka mendekati 40 pesawat beroperasi," kata Irfan dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi XI, Senin (26/9/2022).
Irfan mengakui sepanjang 2019 hingga 2020, Garuda Indonesia masih menerbangkan sekitar 140 pesawat. Lalu pada Januari 2021, jumlah armada tersebut berkurang hingga 71 pesawat dan semakin memburuk pada 2021 hanya 33 pesawat.
Dia menuturkan berkurangnya pesawat tersebut disebabkan oleh dua hal. Pertama yakni lessor tidak memperbolehkan Garuda menerbangkan pesawat yang selama dua tahun terakhir tidak pernah dibayarkan sewanya.
Lalu alasan kedua yakni Garuda tidak memiliki biaya untuk melakukan perawatan pesawat. Selain itu juga ditambah dengan menurunnya pendapatan akibat menurunnya jumlah penumpang selama pandemi Covid-19.
Selain itu, Irfan menegaskan untuk selanjutnya Garuda Indonesia hanya akan terbang untuk rute yang menguntungkan saja. Hal tersebut merupakan bagian dari upaya restrukturisasi dan untuk menyehatkan perusahaan.
"Jumlah pesawat dioptimalkan dahulu kemudian yang kedua adalah yang diterbangkan memang sangat selektif (rutenya). Kami mohon maaf dan ini kami sampaikan juga berulang kali ke publik untuk ke depannya tidak akan melayani rute-rute yang tidak menguntungkan," jelas Irfan.
Irfan menegaskan Garuda Indonesia akan fokus terhadap rute domestik dan kargo. Dia menambahkan, rute internasional yang dijalankan Garuda hanya yang menguntungkan atau seperti penerbangan umrah.
Dalam paparannya, per 2019 Garuda Indonesia memiliki 172 rute yang terdiri dari 133 rute domestik dan 39 rute internasional. Rute-rute tersebut akan terus dikurangi dengan rincian pada 2022 menjadi 96 rute yang terdiri dari 65 domestik dan 31 internasional.
Lalu pada 2023 menjadi 72 rute yang terdiri dari 52 domestik dan 20 internasional. Sementara pada 2024 hingga 2026, Garuda berencana hanya menjalankan 74 rute yang terdiri dari 55 rute domestik dan 19 rute internasional.