Senin 26 Sep 2022 10:03 WIB

Masih Tertekan, Pagi Ini Rupiah Bertengger di Posisi Rp 15.089 per Dolar AS

Rupiah masih tertekan agresifnya kenaikan bunga Fed

Petugas menunjukkan uang pecahan rupiah dan dolar AS di tempat penukaran mata uang asing. ilustrasi
Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
Petugas menunjukkan uang pecahan rupiah dan dolar AS di tempat penukaran mata uang asing. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan masih tertekan agresifnya kenaikan suku bunga oleh bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed). Rupiah pagi ini, Senin (26/9/2022), melemah 51 poin atau 0,34 persen ke posisi Rp15.089 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.038 per dolar AS.

"Nilai tukar rupiah kemungkinan masih akan melemah hari ini terhadap dolar AS imbas dari ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS yang agresif tahun ini," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Senin (26/9/2022).

Baca Juga

The Federal Reserve baru saja menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin (bps) lagi pada pertemuan September ini. The Fed diproyeksikan akan menaikkan suku bunga hingga di kisaran 4,25-4,5 persen pada akhir 2022.

"Pada rapat berikutnya di November, pasar masih berekspektasi bahwa bank sentral AS masih akan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin. Ancaman inflasi di AS yang masih besar memicu ekspektasi tersebut," ujar Ariston.

Selain itu, lanjut Ariston, sentimen pasar juga terlihat negatif dengan indeks saham Asia terlihat bergerak melemah di pembukaan pagi ini. "Ini bisa mengindikasikan bahwa pasar sedang enggan masuk ke aset berisiko hari ini," kata Ariston.

Mengikuti jejak The Fed, Bank Indonesia (BI) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 21-22 September 2022 lalu juga memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan alias BI-7 Days Reverse Repo Rate (BI7DDR) sebesar 50 basis poin (bps) dari 3,75 persen menjadi 4,25 persen.

BI pun meningkatkan suku bunga deposit facility dan suku bunga lending facility masing-masing sebesar 50 bps dari tiga persen menjadi 3,5 persen dan 4,5 persen menjadi lima persen. Ariston memperkirakan hari ini rupiah akan bergerak di kisaran level Rp15.000 per dolar AS hingga Rp15.100 per dolar AS.

Pada Jumat (23/9/2022) lalu, rupiah ditutup melemah 15 poin atau 0,1 persen ke posisi Rp15.038 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.023 per dolar AS.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement