Rabu 21 Sep 2022 20:35 WIB

Kementan-Bank Dunia Bersinergi Bangun Pertanian Berketahanan Iklim

Bank Dunia berperan penting dalam mendukung pertanian Indonesia

Rep: dedy darmawan nasution/ Red: Hiru Muhammad
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan tantangan sektor pangan ke depan semakin tidak mudah karena adanya perubahan iklim ekstrim yang melanda dunia.
Foto: istimewa
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan tantangan sektor pangan ke depan semakin tidak mudah karena adanya perubahan iklim ekstrim yang melanda dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian Pertanian (Kementan) dan Bank Dunia siap bekerja dalam melakukan pembangunan pertanian yang berketahanan iklim dan rendah emisi karbon. Upaya ini dilakukan dalam menyusun langkah adaptasi sistem pertanian dan pangan nasional yang tanggung terhadap berbagai potensi goncangan.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan Bank Dunia memegang peran penting saat ini dalam mendukung pembangunan sektor pertanian di Indonesia, termasuk upaya penanganan dampak perubahan iklim semakin signifikan terhadap produksi dan produktivitas pertanian.

Baca Juga

Adapun, salah satu program prioritas yang diusung oleh Kementerian Pertanian saat ini adalah pengembangan pertanian presisi yang berketahanan iklim.

"Saat ini, kami telah menyusun sebuah dokumen Grand Design Pembangunan Berketahanan Iklim dan Rendah Karbon di Sektor Pertanian yang akan menjadi pedoman pembangunan pertanian ke depan,” kata Syahrul saat melakukan pertemuan Bilateral dengan Regional Director World Bank, Benoît Bosquet dikutip dalam pernyataan resminya, Selasa (20/9/2022).

Syahrul menambahkan, dokumen tersebut disusun berdasarkan hasil penelaahan dan analisa informasi secara komprehensif dan holistik tentang pembangunan pertanian yang memitigasi perubahan iklim, adaptasi terhadap dampak serta meminimalkan emisi gas rumah kaca sebagai penyebab perubahan iklim.  

“Saya sangat berharap agar Bank Dunia dapat terus membantu kami mewujudkan sistem pertanian dan pangan nasional yang tangguh (resilient) terhadap berbagai potensi goncangan kedepan, khususnya goncangan akibat perubahan iklim, serta berkelanjutan,” tambah Mentan.

Mentan juga menyampaikan terima kasih kepada Bank Dunia atas dukungannya terhadap upaya pengelolaan kawasan dan rantai nilai komoditas pertanian secara berkelanjutan melalui inisiasi proyek Agriculture Value Chain Development Project / Integrated Corporation of Agricultural Resources Empowerment (ICARE).

“Saya sangat senang bahwa dokumen proyek kerjasama tersebut telah mendapatkan persetujuan dan Loan Agreement-nya telah ditandatangani pada tanggal 7 Juli 2022 dan saat ini telah siap untuk segera diimplementasikan. Saya sangat berharap agar proyek tersebut nantinya dapat berkontribusi secara langsung terhadap upaya peningkatan ekspor komoditas pertanian unggulan Indonesia ke berbagai negara,” kata Mentan.

Dalam pertemuan Bilateral tersebut diketahui Bank Dunia juga menyampaikan akan secara aktif mendukung Kementerian Pertanian dalam rangka project-project dalam rangka penanggulangan dampak negatif perubahan Iklim yang juga terkait dengan Climate Smart Rice dan Climate Smart Livestock.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement