Jumat 16 Sep 2022 13:29 WIB

Data 50.000 Pengguna Dikabarkan Bocor, Indodax Pastikan Server Aman

Indodax sudah menerapkan keamanan Autentikasi Dua Faktor (2FA) dan berlapis.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Indodax
Foto: https://m.facebook.com/indodax
Indodax

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indodax menegaskan kabar mengenai kebocoran data pengguna platform Indodax tidaklah benar. CEO Indodax Oscar Darmawan memastikan data dan server Indodax terjaga aman. 

Menurut Oscar, Indodax adalah salah satu perdagangan aset kripto yang sudah menerapkan keamanan Autentikasi Dua Faktor (2FA) dan berlapis. Dengan sistem keamanan itu, data tidak bisa diakses oleh sembarang orang.

Baca Juga

"Jadi tanpa memiliki akses ke handphone yang dimiliki member bahkan siapapun tidak dapat mengakses akun tersebut," kata Oscar kepada Republika.co.id, Jumat (16/9/2022). 

Kalaupun ada pihak yang mengaku memiliki data member, Oscar memastikan, data tersebut bukan hasil penyerangan dari server Indodax. Oscar menyebut bahwa hacker yang mengaku menjebol server Indodax adalah hoax. 

Oscar menambahkan, kemungkinan kebocoran data bisa jadi disebabkan adanya serangan langsung terhadap member melalui malware atau virus dari browser milik pengguna, bukan dari serangan tehadap server Indodax. 

Oleh karena itu, Oscar mengingatkan para member agar jangan asal mengunduh perangkat lunak yang berhubungan dengan kripto. Menurut Oscar, browser sangat rentan disusupkan virus atau malware. Member harus memastikan perangkat ponsel dan browser yang dipakai trading aman dan bersih dari virus.

Sebelumnya, sebuah akun bernama darktracer menyebut data penting milik 50.000 pengguna Indodax bocor ke darkweb, dimana sebagian besar diantaranya adalah pengguna asal Indonesia. "Sekitar 50.000 data pengguna exchange kripto terbesar di Indonesia, Indodax bocor ke darkweb oleh hacker walware. Dari angka ini, 82,7 persen adalah data pengguna asal Indonesia," sebut akun tersebut. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement