REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Penyebab kebakaran yang terjadi pada PV Valve Tangki 107 Integrated Terminal Balongan (ITB), Kabupaten Indramayu, hingga kini belum diketahui, Kamis (8/9). Jajaran Polres Indramayu masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab pasti peristiwa yang terjadi pada Rabu (7/9) pukul 23.40 WIB itu. Investigasi juga dilakukan oleh pihak Pertamina Patra Niaga.
Kapolres Indramayu, AKBP M Lukman Syarif, didampingi Kasat Reskrim, AKP Fitran Romajimah, menjelaskan, pihaknya langsung menuju lokasi kejadian saat menerima informasi mengenai peristiwa tersebut.
Petugas kemudian melakukan olah TKP dan meminta keterangan dari sejumlah saksi. "Kami masih melakukan penyelidikan," kata Fitran, Kamis (8/9).
Seperti diketahui, PV Valve Tangki 107 Integrated Terminal Balongan terbakar pada Rabu (7/9) sekitar pukul 23.40 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Salah seorang warga setempat, Amin, mengaku, tidak mengetahui awal mula kebakaran karena sedang tidur. Namun, dia mengaku, mendengar suara ledakan meski tidak sekeras ledakan saat kebakaran di kilang pada 2021.
"Tadi malam memang cuacanya hujan. Terus ramai katanya ada kebakaran," tutur Amin.
Warga pun berhamburan keluar dari rumah masing-masing. Mereka takut kejadian kebakaran pada 2021 kembali terulang.
Warga melihat langit malam yang gelap berubah menjadi kemerahan. Meski hal itu tidak berlangsung lama karena api kemudian mengecil selepas pukul 24.00 WIB.
Pertamina bergerak cepat melakukan pemadaman terhadap PV Valve Tangki 107 Integrated Terminal Balongan yang terbakar. Selain itu, upaya pendinginan juga dilakukan terhadap tangki lain di sekitarnya dengan water sprinkle, untuk mencegah merambatnya kebakaran.
"Api padam pada pukul 01.03 WIB dan dilanjutkan dengan pendinginan pada tangki terdekat," kata Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan, Kamis (8/9).
Eko memastikan, tidak ada korban jiwa akibat insiden tersebut. Sedangkan, penyebab kebakaran, masih dalam investigasi.