REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Holding BUMN Pangan, ID Food menyatakan siap memulai langkah pembenahan sektor peternakan sapi perah nasional untuk memperkuat ekosistem pangan susu sapi dalam negeri. Langkah itu akan dimulai dari penyediaan jagung pakan untuk ternak sapi yang dihasilkan dari program Makmur.
Direktur Utama ID Food, Frans Marganda Tambunan, mengatakan jagung merupakan komponen terbesar produksi pakan ternak untuk hewan ternak sapi. Ketersediaan jagung yang mencukupi diharap membantu meningkatkan kualitas produksi susu yang dihasilkan.
“Pakan jagung untuk hewan ternak sapi yang disediakan akan dihasilkan dari hasil kemitraan dengan petani yang tergabung dalam Program Makmur. Ini sekaligus memberikan kepastian penyerapan jagung bagi para mitra petani ID Food," kata Frans dalam Siaran Pers, Ahad (4/9/2022).
Frans belum menjelaskan seberapa besar pasokan jagung yang disiapkan. Namun, yang jelas, penyediaan jagung akan diambil dari para petani yang mengikuti program Makmur.
Program Makmur adalah pendampingan para petani dimulai dari penyediaan benih, permodalan, hingga kepastian penyerapan. Para petani juga akan mendapatkan pendampingan penggunaan pupuk secara berimbang. Adapun pupuk yang digunakan adalah pupuk non subsidi sehingga petani tidak ketergantungan pada pupuk subsidi yang terbatas.
Frans mengatakan, upaya itu hal ini sejalan dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir yang mendorong keterlibatan BUMN untuk memberikan dukungan dalam memperkuat ekosistem pangan susu dalam negeri. Baik melalui kerja sama lahan, keterlibatan dalam rantai pasok makanan, pendampingan serta pembiayaan bagi UMKM.
Pada Jumat (2/9/2022), ID Food meneken kerja sama dengan PTPN Holding, FrieslandCampina dan HVA International B.V untuk kerja sama dalam peternakan sapi perah.
Frans mengatakan, PTPN Holding melalui anak usahanya PTPN VIII berperan dalam menyediakan lahan ternak, sedangkan ID Food berperan memasok pakan ternak ke peternakan sapi perah yang didirikan sebagai pelaksanaan Kerjasama.
Sementara peran HVA International B.V akan menjadi penghimpun investasi sekaligus operator dalam pengembangan peternakan sapi perah. Untuk menampung hasil produksi, Frisian Flag Indonesia sebagai salah satu perusahaan turunan dari FrieslandCampina akan menjadi penyerap produksi susu sapi.
Menteri BUMN, Erick Thohir, mengatakan, dengan adanya kerja sama tersebut, diharapkan akan meningkatkan populasi sapi perah dan produksi susu segar dalam negeri.
“Kami akan memastikan bahwa kerja sama ini juga membawa multiplier effects untuk perekonomian masyarakat, khususnya ekosistem produksi susu sapi dalam negeri,” kata Erick.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
